Putin Puji MBS Dukung Keseimbangan Pasar Minyak Dunia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) mendukung keseimbangan pasar minyak dan Rusia akan meningkatkan hubungan dengan Kerajaan.
Presiden Vladimir Putin mengatakan hal itu pada Kamis (27/10/2022) saat berbicara di Valdai Discussion Club, pertemuan spesialis Rusia.
“Meskipun harga minyak tidak begitu penting, prediktabilitas dan stabilitas penting di pasar minyak,” ungkap Putin, dilansir Arab News.
Amerika Serikat menekan Saudi agar lebih banyak memompa minyak ke pasar dunia. Namun Saudi menolak permintaan Washington tersebut.
Para pejabat AS sangat kecewa dengan keputusan Saudi yang menolak meningkatkan produksi minyak untuk pasar global.
Sementara itu, Putin juga menyatakan dukungannya agar Arab Saudi bergabung dengan grup BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Putin juga mengatakan dia belum memutuskan apakah akan menghadiri KTT G20 bulan depan di Indonesia.
Negara-negara Barat berupaya mencegah kehadiran Putin dalam KTT G20 di Bali. Meski demikian, Indonesia sebagai tuan rumah telah mengundang presiden Rusia itu secara langsung saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Moskow.
Saat pidato di Valdai, Putin mengkritik negara-negara Barat yang memicu konflik di penjuru dunia untuk memperkuat hegemoni.
“Dari menghasut konflik di Ukraina dan provokasi di sekitar Taiwan hingga mengacaukan pasar pangan dan energi dunia, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah meningkatkan ketegangan di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir dan terutama dalam beberapa bulan terakhir,” ungkap Putin.
“Mengatur dunia adalah apa yang disebut Barat telah dipertaruhkan dalam permainan ini, yang tentu saja berbahaya, berdarah dan, saya akan mengatakan, kotor. Ini menyangkal kedaulatan negara dan rakyat, identitas dan keunikan mereka, dan mengabaikan kepentingan negara lain,” tegas presiden Rusia.
Dia menjelaskan, dalam apa yang disebut “tatanan dunia berbasis aturan”, hanya mereka yang membuat “aturan” yang memiliki hak, sementara semua orang hanya harus patuh.
“Namun, Barat tidak memiliki ide konstruktif dan perkembangan positif, mereka tidak memiliki apa pun untuk ditawarkan kepada dunia kecuali pelestarian dominasi mereka,” ujar dia.
Presiden Vladimir Putin mengatakan hal itu pada Kamis (27/10/2022) saat berbicara di Valdai Discussion Club, pertemuan spesialis Rusia.
“Meskipun harga minyak tidak begitu penting, prediktabilitas dan stabilitas penting di pasar minyak,” ungkap Putin, dilansir Arab News.
Amerika Serikat menekan Saudi agar lebih banyak memompa minyak ke pasar dunia. Namun Saudi menolak permintaan Washington tersebut.
Para pejabat AS sangat kecewa dengan keputusan Saudi yang menolak meningkatkan produksi minyak untuk pasar global.
Sementara itu, Putin juga menyatakan dukungannya agar Arab Saudi bergabung dengan grup BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Putin juga mengatakan dia belum memutuskan apakah akan menghadiri KTT G20 bulan depan di Indonesia.
Negara-negara Barat berupaya mencegah kehadiran Putin dalam KTT G20 di Bali. Meski demikian, Indonesia sebagai tuan rumah telah mengundang presiden Rusia itu secara langsung saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Moskow.
Saat pidato di Valdai, Putin mengkritik negara-negara Barat yang memicu konflik di penjuru dunia untuk memperkuat hegemoni.
“Dari menghasut konflik di Ukraina dan provokasi di sekitar Taiwan hingga mengacaukan pasar pangan dan energi dunia, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah meningkatkan ketegangan di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir dan terutama dalam beberapa bulan terakhir,” ungkap Putin.
“Mengatur dunia adalah apa yang disebut Barat telah dipertaruhkan dalam permainan ini, yang tentu saja berbahaya, berdarah dan, saya akan mengatakan, kotor. Ini menyangkal kedaulatan negara dan rakyat, identitas dan keunikan mereka, dan mengabaikan kepentingan negara lain,” tegas presiden Rusia.
Dia menjelaskan, dalam apa yang disebut “tatanan dunia berbasis aturan”, hanya mereka yang membuat “aturan” yang memiliki hak, sementara semua orang hanya harus patuh.
“Namun, Barat tidak memiliki ide konstruktif dan perkembangan positif, mereka tidak memiliki apa pun untuk ditawarkan kepada dunia kecuali pelestarian dominasi mereka,” ujar dia.
(sya)