Profil PM Palestina yang Baru Mengunjungi Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Baru-baru ini Presiden Joko Widodo baru saja menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad I.M. Shtayyeh di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Senin (24/10/2022). Sejak pertemuan itu, Jokowi menegaskan komitmen Indonesia yang terus mendukung perjuangan bangsa Palestina dalam meraih kemerdekaan.
Saat di Indonesia, PM Palestina Mohammad Shtayyeh menyampaikan apresiasi dari penandatanganan perjanjian kerja sama kedua negara tersebut, sebagai bentuk dukungan nyata bagi Palestina dari Indonesia. Shtayyeh juga ingin Indonesia bisa mencapai kesuksesan dalam menyelenggarakan KTT G20 pada November mendatang.
PM Palestina, Shtayyeh juga memberi apresiasi dari sambutan hangat dan upaya pemerintah Indonesia yang mendukung bangsa Palestina menuju kemerdekaan dan perdamaian.
Dr Mohammad Ibrahim Shtayyeh merupakan politikus dan ekonom Palestina, ia lahir di Tell, Nablus pada tahun 1958. Shtayyeh pernah menggelar sarjana di Universitas Birzeit dan mendapat gelar sebagai Sarjana Ekonomi dan Administrasi.
Dia juga banyak mendapatkan posisi pemimpin politik, ekonomi, dan profesional di Palestina. Yang paling menarik perhatian adalah Profesor, dan Dekan di Universitas Birzeit; Yasser Arafat, yang mengangkatnya menjadi Presiden Dewan Ekonomi Palestina untuk Pembangunan dan Rekonstruksi (PECDAR).
Lalu, dia diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum Pusat (KPU) yang mengawasi pemilihan pertama pada tahun 1996. Kemudian dia diangkat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun 2005 dan kembali menjabat Menteri ini pada tahun 2008.
Mohammad Shtayyeh juga memiliki posisi lain sebagai Ketua Dewan Pengawas di Universitas Arab Amerika; anggota dewan pengawas Universitas Al-Quds dan Universitas Al-Istiqlal. Shtayyeh juga menjadi ketua pengurus SOS Children's Villages; gubernur di Bank Pembangunan Islam; dan presiden Hassib Sabbagh Prize for Engineering.
Dr. Shtayyeh berpartisipasi dalam banyak inisiatif politik dan pembangunan. Dia dipercaya dari sebagian besar program pembangunan dan rekonstruksi Palestina. Selain itu, Shtayyeh juga ikut berpartisipasi dalam pembentukan Dana Pembangunan Palestina. Dia juga mendirikan Pusat Studi Regional Dan Institute Administrasi Nasional untuk melatih pegawai sector public. Shtayyeh juga merupakan anggota delegasi palestina untuk negosiasi perdamaian Madrid dan pembicaraan damai Washington.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh merupakan kepala delegasi Palestina untuk negosiasi multilateral tentang kerja sama ekonomi dan regional yang mencangkup pembicaraan tentang perdagangan, keuangan, infrastruktur dan pariwisata di Timur Tengah. Dia juga memimpin pertemuan konferensi ekonomi dan sosial grup 77 plus china pada 2019 atas nama Palestina.
MG/Navizia Louvitrioktavia
Referensi :
https://ecfr.eu/special/mapping_palestinian_politics/mohammad_shtayyeh/
https://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Shtayyeh
http://www.palestinecabinet.gov.ps/portal/Government/PrimeMinisterEn
https://setneg.go.id/baca/index/terima_kunjungan_resmi_pm_palestina_presiden_jokowi_tegaskan_komitmen_indonesia_dukung_terus_perjuangan_kemerdekaan_palestina
Lihat Juga: 3 Alasan Norwegia Akui Palestina sebagai Negara, Dukungan yang Lebih Kuat untuk Perdamaian Timur Tengah
Saat di Indonesia, PM Palestina Mohammad Shtayyeh menyampaikan apresiasi dari penandatanganan perjanjian kerja sama kedua negara tersebut, sebagai bentuk dukungan nyata bagi Palestina dari Indonesia. Shtayyeh juga ingin Indonesia bisa mencapai kesuksesan dalam menyelenggarakan KTT G20 pada November mendatang.
PM Palestina, Shtayyeh juga memberi apresiasi dari sambutan hangat dan upaya pemerintah Indonesia yang mendukung bangsa Palestina menuju kemerdekaan dan perdamaian.
Dr Mohammad Ibrahim Shtayyeh merupakan politikus dan ekonom Palestina, ia lahir di Tell, Nablus pada tahun 1958. Shtayyeh pernah menggelar sarjana di Universitas Birzeit dan mendapat gelar sebagai Sarjana Ekonomi dan Administrasi.
Dia juga banyak mendapatkan posisi pemimpin politik, ekonomi, dan profesional di Palestina. Yang paling menarik perhatian adalah Profesor, dan Dekan di Universitas Birzeit; Yasser Arafat, yang mengangkatnya menjadi Presiden Dewan Ekonomi Palestina untuk Pembangunan dan Rekonstruksi (PECDAR).
Lalu, dia diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum Pusat (KPU) yang mengawasi pemilihan pertama pada tahun 1996. Kemudian dia diangkat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun 2005 dan kembali menjabat Menteri ini pada tahun 2008.
Mohammad Shtayyeh juga memiliki posisi lain sebagai Ketua Dewan Pengawas di Universitas Arab Amerika; anggota dewan pengawas Universitas Al-Quds dan Universitas Al-Istiqlal. Shtayyeh juga menjadi ketua pengurus SOS Children's Villages; gubernur di Bank Pembangunan Islam; dan presiden Hassib Sabbagh Prize for Engineering.
Dr. Shtayyeh berpartisipasi dalam banyak inisiatif politik dan pembangunan. Dia dipercaya dari sebagian besar program pembangunan dan rekonstruksi Palestina. Selain itu, Shtayyeh juga ikut berpartisipasi dalam pembentukan Dana Pembangunan Palestina. Dia juga mendirikan Pusat Studi Regional Dan Institute Administrasi Nasional untuk melatih pegawai sector public. Shtayyeh juga merupakan anggota delegasi palestina untuk negosiasi perdamaian Madrid dan pembicaraan damai Washington.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh merupakan kepala delegasi Palestina untuk negosiasi multilateral tentang kerja sama ekonomi dan regional yang mencangkup pembicaraan tentang perdagangan, keuangan, infrastruktur dan pariwisata di Timur Tengah. Dia juga memimpin pertemuan konferensi ekonomi dan sosial grup 77 plus china pada 2019 atas nama Palestina.
MG/Navizia Louvitrioktavia
Referensi :
https://ecfr.eu/special/mapping_palestinian_politics/mohammad_shtayyeh/
https://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Shtayyeh
http://www.palestinecabinet.gov.ps/portal/Government/PrimeMinisterEn
https://setneg.go.id/baca/index/terima_kunjungan_resmi_pm_palestina_presiden_jokowi_tegaskan_komitmen_indonesia_dukung_terus_perjuangan_kemerdekaan_palestina
Lihat Juga: 3 Alasan Norwegia Akui Palestina sebagai Negara, Dukungan yang Lebih Kuat untuk Perdamaian Timur Tengah
(esn)