Putin: Jadi Alat Kebijakan Luar Negeri AS, Ukraina Kehilangan Kedaulatan

Kamis, 27 Oktober 2022 - 02:20 WIB
loading...
Putin: Jadi Alat Kebijakan Luar Negeri AS, Ukraina Kehilangan Kedaulatan
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Ukraina telah kehilangan kedaulatan dengan menjadi alat kebijakan luar negeri AS. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Amerika Serikat (AS) telah mengubah Ukraina menjadi "pendobrak" untuk menyerang Rusia . Hal itu diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin .

"Negara ini secara faktual telah kehilangan kedaulatannya dan dikendalikan langsung oleh Amerika Serikat, yang menggunakan (Kiev) sebagai pendobrak melawan Rusia, melawan Negara Persatuan kami dengan Republik Belarusia, melawan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif dan Persemakmuran. Negara-Negara Merdeka (CIS) secara keseluruhan," kata Putin, berbicara pada pertemuan kepala keamanan dan layanan khusus CIS seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (27/10/2022).

Mencirikan Ukraina kontemporer sebagai negara yang telah berubah menjadi alat kebijakan luar negeri Amerika, Putin mengesankan bahwa sikap sejati Washington terhadap "satelitnya" telah ditunjukkan dengan jelas di negara itu, dengan wilayahnya hampir segera berubah menjadi tempat uji coba untuk eksperimen biologis militer setelah kudeta Maidan 2014.

Presiden Rusia itu menuduh Washington mengabaikan pembicaraan Kiev tentang memperoleh senjata nuklir, serta provokasi bendera palsu yang melibatkan 'bom kotor', dan malah terus memompa negara itu dengan persenjataan berat.

Ancaman serupa, kata Putin, sedang dihadapi oleh republik pasca-Soviet lainnya yang belum jatuh ke orbit Washington.



“Upaya untuk mengobarkan revolusi warna belum berhenti, kartu remi nasionalisme dan ekstremisme digunakan secara aktif, konflik bersenjata sedang dinyalakan yang secara langsung mengancam keamanan semua anggota CIS. Apa yang ingin dicapai oleh mereka yang melakukan ini dapat dilihat dalam contoh Ukraina," kata Putin.

Di tengah aliran senjata yang terus berlanjut ke Kiev, Putin memperingatkan bahaya yang selalu ada dari negara yang berubah menjadi pasar gelap senjata yang digunakan oleh kelompok kriminal transnasional yang menyelundupkan senjata di seluruh dunia untuk memicu krisis baru.

"Ini bukan hanya masalah senjata kecil; ada risiko senjata yang lebih kuat jatuh ke tangan penjahat, termasuk sistem pertahanan udara portabel dan senjata presisi tinggi," ucap Putin.

CIS adalah organisasi antar pemerintah regional yang dibentuk segera setelah kehancuran Uni Soviet pada tahun 1991. Awalnya termasuk dua belas dari lima belas bekas negara republik Soviet, badan tersebut sekarang memiliki sembilan negara anggota yaitu Rusia, Armenia, Azerbaijan, Belarus, Kazakhstan, Kirgistan, Moldova, Tajikistan, dan Uzbekistan. Georgia dan Ukraina masing-masing keluar pada 2008 dan 2018, dengan Turkmenistan memilih status anggota asosiasi pada 2005.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1681 seconds (0.1#10.140)