Pemimpin Sarang Singa Palestina Tewas akibat Bom Motor, Israel Disalahkan

Senin, 24 Oktober 2022 - 10:13 WIB
loading...
Pemimpin Sarang Singa Palestina Tewas akibat Bom Motor, Israel Disalahkan
Salah satu pemimpin kelompok Lions Den atau Sarang Singa Palestina tewas dalam ledakan bom sepeda motor di Nablus, Minggu. Kelompok itu menyalahkan Israel dan bersumpah akan balas dendam. Foto/REUTERS/Raneen Sawafta
A A A
NABLUS - Salah satu pemimpin kelompok Lions's Den [Sarang Singa] Palestina tewas dalam ledakan bom yang dipasang di sepeda motornya di Nablus, hari Minggu. Kelompok itu menyalahkan Israel dan bersumpah untuk balas dendam.

Milisi yang tewas itu bernama Tamer al-Kilani. Menurut laporan Jerusalem Post, Senin (24/10/2022), bom telah dipasang di sepeda motornya oleh "kolaborator".

Kelompok Lions' Den mengeklaim akan mengungkapkan rincian tentang apa yang disebutnya sebagai "pembunuhan" dan memperingatkan bahwa akan ada pembalasan.

“Kami menjanjikan pendudukan dan [Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel Aviv] Kohavi tanggapan yang parah, menyiksa dan menyakitkan," kata kelompok tersebut.



"Kami menyerukan kepada setiap warga yang dapat memasuki Nablus untuk berpartisipasi dalam pemakamannya hari ini," lanjut kelompok itu.

"Hari ini, kami memberikan tanah kami yang terbaik dari tentara kami. Singa-singa akan pergi satu demi satu, menuju kemenangan atau menjadi martir.”

Tak lama kemudian, kelompok Lions' Den menerbitkan rekaman kamera pengintai yang diklaim menunjukkan seseorang menempatkan bahan peledak di sepeda motor Kilani dan muatannya meledak saat Kilani lewat.

Baik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) maupun Shin Bet (Badan Keamanan Israel) tidak memberikan komentar apapun mengenai ledakan tersebut.

Kilani (33) merupakan anggota senior organisasi tersebut dan merupakan mantan tahanan yang menghabiskan delapan tahun di penjara Israel karena tergabung dalam sayap militer Front Populer untuk Pembebasan Palestina, Brigade Abu Ali Mustapha.

Setelah kematiannya, kelompok Lions' Den itu mengatakan Kilani telah menjadi anggota kelompoknya dan merupakan salah satu pemimpin Lions' Den. "Dia selalu di garis depan dalam bentrokan dengan pendudukan," imbuh organisasi tersebut.

"Pembunuhannya tidak akan berhasil menghentikan gelombang revolusioner yang dia sumbangkan untuk diluncurkan bersama saudara-saudaranya dan rekan-rekannya. Sebaliknya, responsnya akan melalui eskalasi lebih lanjut dari perlawanan dan dengan konfrontasi dengan pendudukan,” katanya.

Hamas dan Jihad Islam Palestina di Gaza juga memperingatkan bahwa kematian Kilani tidak akan menghentikan perlawanan Palestina.

Juru bicara Hamas Hazem Qassem yang dikutip di media Palestina mengatakan cara Kilani dibunuh mengungkapkan ketidakmampuan pendudukan untuk menghadapi perlawanan yang meningkat, khususnya oleh kelompok Lions' Den di Nablus.

“Kejahatan pembunuhan tidak akan memengaruhi ketabahan para pejuang pemberani," kata kelompok Jihad Islam Palestina.

"Tekad Palestina akan berubah menjadi api yang meningkat yang tidak akan berhenti di hadapan tentara pendudukan dan kawanan pemukim.”

Kilani dilaporkan secara pribadi terlibat dalam beberapa serangan, termasuk sejumlah penembakan di sekitar Nablus dan mengirim milisi Palestina dengan pistol dan bom pipa ke Tel Aviv.

Yang terakhir dicegah oleh penegak hukum Israel di tempat, tetapi berpotensi menjadi serangan teror yang serius.

Dia juga bertanggung jawab atas pelemparan granat ke unit IDF di dekat pos pertanian organik Havat Gilad, dan karena mengirim penduduk Nablus Amad Asleem untuk menempatkan alat peledak di sebuah pompa bensin di Kedumim pada akhir September.

Asleem, yang juga diduga menembaki kendaraan Israel di dekat Huwara, ditahan oleh pasukan Israel.

Lions Den telah dianggap bertanggung jawab atas serangkaian serangan penembakan dalam beberapa pekan terakhir di dan dekat Nablus.

Kelompok tersebut juga mengeklaim serangan penembakan dari dalam kendaraan yang melaju yang menewaskan Sersan Ido Baruch dekat pemukiman Shavei Shomron.

Karena banyaknya serangan oleh kelompok itu, IDF menutup kota itu dua minggu lalu.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1179 seconds (0.1#10.140)