Kisah Korban Pesawat Jatuh di Andes Terpaksa Makan Daging Manusia agar Hidup

Senin, 17 Oktober 2022 - 10:25 WIB
loading...
A A A
Lima puluh tahun kemudian, tragedi penerbangan di Andes tetap menjadi sumber intrik besar—daya tarik yang berasal dari para penyintas yang beralih ke kanibalisme agar tetap hidup.

“Tentu saja, gagasan memakan daging manusia itu mengerikan, menjijikkan,” kata Ramon Sabella (70), seorang pengusaha yang jadi salah satu korban selamat, kepada The Times.

“Sulit untuk dimasukkan ke dalam mulut Anda. Tapi kami sudah terbiasa.”

Setelah kehabisan stok cokelat, permen, selai, dan anggur yang tidak seberapa—bahkan kapas yang digunakan untuk melapisi kursi pesawat—Roberto Canessa, seorang mahasiswa kedokteran, menggembar-gemborkan gagasan untuk memakan mayat yang berserakan di sekitar badan pesawat yang terdampar.

Menggunakan sepotong kaca, dia adalah orang pertama yang mengukir tubuh teman-temannya.

“Saya harus pergi ke keluarga mereka nanti untuk menjelaskan,” katanya, tetapi menambahkan bahwa dia akan menganggapnya sebagai “kehormatan” jika dia meninggal.

Untuk berdamai dengan tindakan mereka, para penyintas membuat perjanjian. "Bahwa jika salah satu dari kami mati, yang lain wajib memakan tubuh mereka," jelas Canessa.

Menurut Carlitos Paez, penyintas lainnya, memakan daging manusia tidak terlalu sulit. "Bagi yang penasaran, manusia tidak merasakan apa-apa, sungguh," katanya kepada surat kabar The Times, yang dikutip The Independent, Senin (17/10/2022).

Para penyintas memulai dengan memakan potongan kulit dan lemak, sebelum beralih ke otot dan otak.

“Mereka kehilangan hambatan. Mereka mulai makan dari tengkorak, membuat masakan dari daging,” kata Piers Paul Read, penulis Inggris untuk bukunya "Alive: The Story of the Andes Survivors".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2090 seconds (0.1#10.140)