Organisasi Kedokteran Forensik Iran: Mahsa Amini Meninggal karena Sakit

Jum'at, 07 Oktober 2022 - 20:20 WIB
loading...
Organisasi Kedokteran...
Organisasi Kedokteran Forensik Iran: Mahsa Amini Meninggal karena Sakit. FOTO/Reuters
A A A
TEHERAN - Kematian Mahsa Amini , seorang wanita muda Iran , disebabkan oleh penyakit. Hal itu diungkapkan Organisasi Kedokteran Forensik Iran mengatakan dalam sebuah laporan, Jumat (7/10/2022).

“Amini meninggal akibat hipoksia serebral, akibat gangguan irama jantung mendadak, penurunan tekanan darah dan kehilangan kesadaran, serta kekurangan oksigen ke otak,” menurut laporan tersebut, seperti dikutip dari Anadolu Agency.



Dilaporkan pula, Amini sempat menjalani operasi tumor otak pada usia 8 tahun. Dan sebagai hasilnya, dia mengalami gangguan adrenalin dan tiroid di hipotalamus dan kelenjar pituitari otak. “Dia menggunakan obat hidrokortison, levothyroxine, dan desmopressin untuk alasan ini,” lanjut laporan itu.

"Amini mengalami gangguan irama jantung mendadak dan kehilangan kesadaran karena penyakit kronisnya dan ketidakmampuan untuk mengatasi situasi yang dihadapinya. Amini menderita hipoksia serebral akibat intervensi yang tidak memadai pada saat kejadian," tambah laporan tersebut.

Kematian Amini di tahanan Polisi Moral Iran telah memicu aksi protes besar-besaran di Iran dalam beberapa pekan terakhir. Banyak warga Iran yang menuduh Amini tewas karena kekerasan yang dilakukan Polisi Moral padanya.



Hampir semua golongan di Iran ikut dalam aksi protes ini. Para demonstran dilaporkan bentrok dengan aparat keamanan di sejumlah kota utama di negara itu. Mereka membakar kendaraan dan benda-benda lain di tengah jalan. Sementara kaum wanita Iran berdemo dengan cara membuka jilbab mereka, sebuah simbol perlawanan terhadap aturan ketat yang diterapkan Iran pada kaum wanita.

Sebuah video tang diposting ke dunia maya menunjukkan siswi-siswi Iran mencela seorang anggota pasukan paramiliter Basij yang ditakuti. Aksi tak mengenal takut itu terjadi setelah protes anti-pemerintah yang melanda negara itu menyebar ke ruang kelas.



Para remaja itu mengibaskan jilbab mereka ke udara dan meneriakkan "menyingkir, Basiji" pada pria yang diminta untuk menyapa mereka seperti dikutip dari BBC, Kamis (6/10/2022). BBC tidak dapat memverifikasi laporan bahwa aksi itu difilmkan di Shiraz pada hari Selasa lalu. Basij telah membantu pasukan keamanan menindak aksi protes yang dipicu oleh kematian Amini.

Rekaman lain yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pria meneriakkan "matilah diktator" ketika sekelompok gadis lain berjalan melalui lalu lintas di kota barat laut Sanandaj dan seorang wanita tua bertepuk tangan ketika siswi-siswi yang tidak berseragam meneriakkan "kebebasan, kebebasan, kebebasan" dalam sebuah aksi protes di jalan.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2033 seconds (0.1#10.140)