Cemas dengan Ancaman Putin, Polandia Minta Bom Nuklir AS

Kamis, 06 Oktober 2022 - 09:02 WIB
loading...
Cemas dengan Ancaman...
Polandia, salah satu anggota NATO, minta senjata nuklir pada AS di tengah ancaman penggunaan senjata nuklir di Ukraina oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/Departemen Pertahanan AS
A A A
WARSAWA - Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan Warsawa telah meminta senjata nuklir kepada Amerika Serikat (AS).

Permintaan itu diajukan di tengah kecemasan negara NATO tersebut terhadap ancaman penggunaan senjata atom oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina.

Duda mengatakan ada peluang potensial bagi Polandia untuk mengambil bagian dalam "berbagi nuklir", di mana pilot dari negara tuan rumah dilatih untuk menerbangkan misi membawa bom nuklir AS, yang disimpan di wilayah mereka.

“Kami telah berbicara dengan para pemimpin Amerika tentang apakah Amerika Serikat sedang mempertimbangkan kemungkinan seperti itu. Masalah ini terbuka,” kata Duda kepada Gazeta Polska, yang dilansir The Guardian, Kamis (6/10/2022).



Menurut para pakar, permintaan dari presiden Polandia itu secara luas dipandang sebagai simbolis, karena memindahkan hulu ledak nuklir Amerika lebih dekat ke Rusia akan membuat mereka lebih rentan dan kurang berguna secara militer.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan belum menerima permintaan seperti itu dari Polandia.

“Kami tidak mengetahui masalah ini diangkat dan akan merujuk Anda ke pemerintah Polandia,” kata seorang pejabat pemerintah AS.

Pengumuman Duda menjadi contoh terbaru dari ancaman pecahnya perang nuklir ketika AS dan sekutunya berusaha untuk mencegah Putin dari penggunaan senjata nuklir pertama kali dalam pertempuran sejak 1945.

Pernyataan Duda tentang negaranya siap menjadi pangkalan senjata nuklir AS mengikuti perubahan konstitusi negara tetangga; Belarusia, yang akan memungkinkan senjata nuklir Rusia ditempatkan di wilayahnya.

Sekadar diketahui, memindahkan senjata nuklir AS ke Polandia bisa menjadi pelanggaran terhadap Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) dan NATO-Russia Founding Act 1997, setelah berakhirnya Perang Dingin di mana NATO menyatakan tidak memiliki rencana untuk menyebarkan senjata nuklir di wilayah anggota baru.

Federasi Ilmuwan Amerika (FAS) memperkirakan AS memiliki 100 senjata nuklir yang tersisa di Eropa pasca-Perang Dingin. Semuanya tersebar di Belanda, Belgia, Jerman, Italia, dan Turki.

Itu semua adalah bom B61 yang telah dianggap usang secara militer. Pakar kontrol senjata telah lama meminta semua bom nuklir itu dipindahkan dari Eropa.

Namun, bom-bom itu diklaim telah dimodernisasi menjadi B61-12, dengan sirip yang memungkinkan jatuhnya dipandu, yang diharapkan mulai beroperasi tahun ini.

Bom-bom itu juga telah dirancang untuk dibawa oleh jet tempur siluman F-35A Lightning II, yang berpotensi menjadikannya bagian dari persenjataan nuklir aktif AS.

Hans Kristensen, direktur proyek informasi nuklir FAS, mengatakan situs penyimpanan B61-12 di Eropa sedang ditingkatkan dan diperkuat.

“Alasan mereka melakukan itu adalah untuk melindungi kekuatan itu dari apa yang mereka anggap sebagai ancaman yang berkembang dari rudal konvensional Rusia, jadi itu akan menjadi perkembangan yang luar biasa aneh jika NATO memutuskan untuk memindahkan senjata nuklir lebih dekat ke perbatasan Rusia,” kata Kristensen.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
Trump Copot Potret Obama...
Trump Copot Potret Obama di Gedung Putih, Diganti dengan Potretnya yang Lolos dari upaya Pembunuhan
YouTuber Ini Usik Suku...
YouTuber Ini Usik Suku Paling Terasing di Dunia, Ulahnya Dicap Ceroboh dan Bodoh
NATO Latihan Tempur...
NATO Latihan Tempur Besar-besaran Kerahkan 91 Pesawat, Belajar dari Perang Rusia-Ukraina
Rusia Mencap Menlu Pertamanya...
Rusia Mencap Menlu Pertamanya Agen Asing karena Mengkritik Keras Putin dan Perang Ukraina
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
WhatsApp Down, Pengguna...
WhatsApp Down, Pengguna Ngeluh Tak Bisa Kirim Pesan
Rekomendasi
11 Jenazah Pendulang...
11 Jenazah Pendulang Emas yang Dibunuh KKB Ditemukan di 5 Tempat Berbeda
Cuaca Panas Bikin Kulit...
Cuaca Panas Bikin Kulit Bermasalah? Cegah dengan 4 Tips Perawatan Ini
2 Jenazah Korban KKB...
2 Jenazah Korban KKB Teridentifikasi, Dimakamkan di Yahukimo Jika Tak Dijemput Keluarga
Berita Terkini
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
29 menit yang lalu
Tentara Israel Kepung...
Tentara Israel Kepung Rafah, Siapkan Serangan Besar untuk Membangun Koridor Morag
1 jam yang lalu
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
2 jam yang lalu
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
3 jam yang lalu
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
8 jam yang lalu
Wanita Ini Melahirkan...
Wanita Ini Melahirkan Bayi Orang Lain karena Kesalahan dalam Proses IVF
8 jam yang lalu
Infografis
Trump Serius Ancam Iran...
Trump Serius Ancam Iran dengan Kekuatan Militer AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved