Nikaragua Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Belanda karena Bersikap Penjajah
loading...
A
A
A
MANAGUA - Nikaragua memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda pada Jumat. Alasannya, sikap duta besar negara anggota Uni Eropa itu dianggap seperti kolonial atau penjajah selama bertugas di negara Amerika Tengah tersebut.
“Nikaragua—dihadapkan dengan posisi campur tangan, intervensionis, dan neokolonial Kerajaan Belanda yang berulang kali—menyampaikan kepada pemerintah negara itu keputusan kami untuk segera menghentikan hubungan diplomatik,” kata Kementerian Luar Negeri Nikaragua dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Sabtu (1/10/2022).
Keputusan itu muncul setelah Presiden Daniel Ortega menuduh Duta Besar Belanda Christine Pirenne tidak menghormati Nikaragua.
“Duta besar negara itu sedang berkunjung. Dia diterima oleh menteri luar negeri kami. Dan apa yang dia dengar? Duta Besar datang untuk berbicara dengan Nikaragua seolah-olah Nikaragua adalah koloni Belanda,” kesal Ortega.
Menurut AFP, Ortega mengeklaim bahwa, selama kunjungannya ke Managua pada hari Kamis, Pirenne mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Nikaragua Denis Moncada bahwa pemerintah Belanda tidak akan lagi mendanai rumah sakit yang telah dijanjikan untuk dibangun bertahun-tahun lalu.
Belanda tidak memiliki Kedutaan Besar di Nikaragua. Pirenne berbasis di Kosta Rika.
Negara Amerika Tengah itu juga menolak menerima duta besar AS yang baru diangkat, Hugo Rodriguez, dengan alasan sikapnya yang "mengganggu".
Wakil Presiden Rosario Murillo, yang juga istri Ortega, mengatakan pada hari Jumat, "Rodriguez dalam keadaan apa pun tidak akan diterima di Nikaragua kami.”
Selama sidang konfirmasi di Senat, Rodriguez mengatakan bahwa Nikaragua semakin menjadi negara paria di kawasan itu, dan menggambarkan pemerintah Ortega sebagai kediktatoran.
Reuters mengutip sumber-sumber diplomatik pada hari Rabu yang mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Nikaragua memanggil Duta Besar Uni Eropa Bettina Muscheidt dan menyatakan persona non gratanya, yang berarti bahwa dia harus meninggalkan negara itu.
Keputusan itu muncul setelah Brussels mendesak Ortega untuk "memulihkan demokrasi" di Nikaragua.
“Nikaragua—dihadapkan dengan posisi campur tangan, intervensionis, dan neokolonial Kerajaan Belanda yang berulang kali—menyampaikan kepada pemerintah negara itu keputusan kami untuk segera menghentikan hubungan diplomatik,” kata Kementerian Luar Negeri Nikaragua dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Sabtu (1/10/2022).
Keputusan itu muncul setelah Presiden Daniel Ortega menuduh Duta Besar Belanda Christine Pirenne tidak menghormati Nikaragua.
“Duta besar negara itu sedang berkunjung. Dia diterima oleh menteri luar negeri kami. Dan apa yang dia dengar? Duta Besar datang untuk berbicara dengan Nikaragua seolah-olah Nikaragua adalah koloni Belanda,” kesal Ortega.
Menurut AFP, Ortega mengeklaim bahwa, selama kunjungannya ke Managua pada hari Kamis, Pirenne mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Nikaragua Denis Moncada bahwa pemerintah Belanda tidak akan lagi mendanai rumah sakit yang telah dijanjikan untuk dibangun bertahun-tahun lalu.
Belanda tidak memiliki Kedutaan Besar di Nikaragua. Pirenne berbasis di Kosta Rika.
Negara Amerika Tengah itu juga menolak menerima duta besar AS yang baru diangkat, Hugo Rodriguez, dengan alasan sikapnya yang "mengganggu".
Wakil Presiden Rosario Murillo, yang juga istri Ortega, mengatakan pada hari Jumat, "Rodriguez dalam keadaan apa pun tidak akan diterima di Nikaragua kami.”
Selama sidang konfirmasi di Senat, Rodriguez mengatakan bahwa Nikaragua semakin menjadi negara paria di kawasan itu, dan menggambarkan pemerintah Ortega sebagai kediktatoran.
Reuters mengutip sumber-sumber diplomatik pada hari Rabu yang mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Nikaragua memanggil Duta Besar Uni Eropa Bettina Muscheidt dan menyatakan persona non gratanya, yang berarti bahwa dia harus meninggalkan negara itu.
Keputusan itu muncul setelah Brussels mendesak Ortega untuk "memulihkan demokrasi" di Nikaragua.
(min)