Di Majelis Umum PBB, Suriah Nyatakan Dukung Invasi Rusia ke Ukraina
loading...

Di Majelis Umum PBB, Suriah Nyatakan Dukung Invasi Rusia ke Ukraina. FOTO/Reuters
A
A
A
NEW YORK - Rusia menemukan dukungan langka untuk perangnya di Ukraina di Majelis Umum PBB pada Senin (26/9/2022). Dukungan itu datang dari Suriah, yang kepemimpinannya mengandalkan dukungan Moskow dalam perang saudaranya.
"Suriah menegaskan kembali posisinya pada operasi militer khusus Rusia di Ukraina dan hak Rusia untuk mempertahankan dan mengamankan wilayahnya sendiri," kata Menteri Luar Negeri Faisal al-Meqdad kepada badan dunia itu.
Baca: Tambah Pasukan di Ukraina, Putin Dilaporkan Tarik Pasukan Terjun Payung dari Suriah
"Kami yakin bahwa Federasi Rusia tidak hanya membela dirinya sendiri tetapi juga keadilan dan hak asasi manusia untuk menolak hegemoni unipolar," lanjutnya, seperti dikutip dari AFP.
Suriah telah berbulan-bulan bersatu di belakang Rusia, mengakui republik-republik memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur dan menawarkan untuk mengirim pasukan Suriah untuk berperang bersama Rusia.
Rusia telah memberikan dukungan militer yang luas kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak 2015, membantu pasukan pemerintah memenangkan kembali sebagian besar negara itu dari oposisi dan militan setelah satu dekade konflik brutal yang telah menewaskan setengah juta orang.
Baca: Rusia Pindahkan Sistem Rudal Anti Pesawat S-300 dari Suriah ke Crimea
Dukungan kuat diplomat tinggi Suriah terhadap invasi Ukraina datang berbeda dengan pidato dari mitra nominal Rusia lainnya selama Sidang Umum tahunan, yang ditutup Senin.
China, yang sebelum perang menjanjikan kerja sama yang luas dengan Rusia, dan India, mitra pertahanan bersejarah Moskow meskipun hubungan memanas dengan Washington, keduanya menyerukan dialog untuk mengakhiri konflik di Ukraina
"Suriah menegaskan kembali posisinya pada operasi militer khusus Rusia di Ukraina dan hak Rusia untuk mempertahankan dan mengamankan wilayahnya sendiri," kata Menteri Luar Negeri Faisal al-Meqdad kepada badan dunia itu.
Baca: Tambah Pasukan di Ukraina, Putin Dilaporkan Tarik Pasukan Terjun Payung dari Suriah
"Kami yakin bahwa Federasi Rusia tidak hanya membela dirinya sendiri tetapi juga keadilan dan hak asasi manusia untuk menolak hegemoni unipolar," lanjutnya, seperti dikutip dari AFP.
Suriah telah berbulan-bulan bersatu di belakang Rusia, mengakui republik-republik memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur dan menawarkan untuk mengirim pasukan Suriah untuk berperang bersama Rusia.
Rusia telah memberikan dukungan militer yang luas kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak 2015, membantu pasukan pemerintah memenangkan kembali sebagian besar negara itu dari oposisi dan militan setelah satu dekade konflik brutal yang telah menewaskan setengah juta orang.
Baca: Rusia Pindahkan Sistem Rudal Anti Pesawat S-300 dari Suriah ke Crimea
Dukungan kuat diplomat tinggi Suriah terhadap invasi Ukraina datang berbeda dengan pidato dari mitra nominal Rusia lainnya selama Sidang Umum tahunan, yang ditutup Senin.
China, yang sebelum perang menjanjikan kerja sama yang luas dengan Rusia, dan India, mitra pertahanan bersejarah Moskow meskipun hubungan memanas dengan Washington, keduanya menyerukan dialog untuk mengakhiri konflik di Ukraina
(esn)
Lihat Juga :