Pertukaran Tawanan, Sandera AS Terakhir Dibebaskan Taliban

Senin, 19 September 2022 - 23:58 WIB
loading...
Pertukaran Tawanan,...
Sandera terakhir AS yang ditawan Taliban, Mark Frerichs (Kiri) dibebaskan lewat pertukaran tahanan dengan seorang petinggi suku Afghanistan Bashir Noorzai. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
KABUL - Taliban telah membebaskan seorang insinyur asal Amerika yang mereka sandera sejak 2020 lalu dengan imbalan seorang pemimpin suku Afghanistan yang ditahan Amerika Serikat (AS) sejak 2005.

"Mark Frerichs diserahkan di bandara Kabul pada Senin (19/9/2022)," kata Taliban seperti dikutip dari BBC.

Sebagai imbalannya mereka menerima Bashir Noorzai, sekutu Taliban yang menjalani hukuman seumur hidup karena perdagangan narkoba.

Bashir Noorzai disambut sebagai pahlawan sekembalinya ke Ibu Kota Afghanistan, dan disambut oleh pejuang Taliban yang membawa karangan bunga.

"Pembebasan saya bersama dengan seorang Amerika akan membuat perdamaian antar negara," katanya dalam konferensi pers.

Noorzai adalah sekutu dekat dan teman pendiri Taliban Mullah Omar. Ia membantu membiayai pemerintahan Taliban pertama pada 1990-an.

Dia tidak memegang posisi resmi tetapi memberikan dukungan kuat termasuk senjata, kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada kantor berita AFP.



Noorzai telah menjalani hukuman 17 tahun di penjara AS karena penyelundupan heroin. Jaksa mengatakan dia menjalankan operasi penanaman opium besar-besaran di provinsi Kandahar, jantung tradisional Taliban di selatan negara itu.

Pada saat penangkapannya pada tahun 2005, ia dianggap sebagai salah satu pengedar narkoba terbesar di dunia, mengendalikan lebih dari setengah ekspor narkoba Afghanistan, yang merupakan sebagian besar hasil panen dunia.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom Nuklir B-1B ke Jepang, Pertama Kali sejak Perang Vietnam
Indonesia Sedang Menanti...
Indonesia Sedang Menanti Jet Tempur Rafale, tapi Digoda Boeing dengan F-15EX
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Geger! Pria Ini Cekik...
Geger! Pria Ini Cekik 5 Orang Anggota Keluarga hingga Tewas akibat Tekanan Ekonomi
Rekomendasi
Holding Ultra Mikro...
Holding Ultra Mikro BRI Berdayakan 14,4 Juta Wanita Pengusaha
Menkes Wajibkan Calon...
Menkes Wajibkan Calon Dokter Tes Kejiwaan Setiap 6 Bulan Sekali Buntut Kasus Priguna
Bitcoin Stabil di Tengah...
Bitcoin Stabil di Tengah Tekanan Geopolitik dan Optimisme Kebijakan AS
Berita Terkini
3 Kebijakan Putra Mahkota...
3 Kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang Mengubah Wajah Arab Saudi
22 menit yang lalu
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
1 jam yang lalu
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
2 jam yang lalu
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
2 jam yang lalu
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
3 jam yang lalu
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
4 jam yang lalu
Infografis
Terinspirasi Perang...
Terinspirasi Perang Revolusi AS, Ribuan Demonstran Turun ke Jalanan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved