Diduga Dibuat di Kamp Uighur, AS Sita Produk Rambut Manusia Asal China

Kamis, 02 Juli 2020 - 11:14 WIB
loading...
Diduga Dibuat di Kamp...
Bea Cukai AS menyita produk rambut manusia asal China yang diduga dibuat di kamp Uighur. Foto/Time
A A A
WASHINGTON - Pejabat bea cukai Amerika Serikat (AS) menyita paket produk yang terbuat dari rambut manusia. Produk-produk itu diyakini dibuat oleh Muslim Uighur yang ditahan di kamp-kamp pekerja paksa di Provinsi Xinjiang barat China .

"Produksi barang merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang sangat serius," kata Brenda Smith, asisten komisaris eksekutif untuk perdagangan di Customs and Border Patrol (CBP) seperti dikutip dari RFERL, Kamis (2/7/2020).

Dalam sebuah pernyataan, CBP mengatakan produk-produk itu adalah bagian dari pengiriman seharga USD800 ribu, 13 ton dari Perusahaan Produk Rambut Meixin Lop County. CBP telah memerintahkan agar barang perusahaan itu ditahan dengan alasan menggunakan penjara dan kerja paksa, termasuk anak-anak.

Smith mengatakan perintah penahanan, tertanggal 17 Juni, dimaksudkan untuk mengirim pesan ke semua entitas yang ingin melakukan bisnis dengan AS bahwa praktik ilegal dan tidak manusiawi tidak akan ditoleransi dalam rantai pasokan negara itu.

Lop County Meixin adalah pengekspor rambut manusia asal Xinjiang ketiga yang masuk daftar hitam dalam beberapa bulan terakhir karena menggunakan kerja paksa. Produknya biasanya digunakan dalam tenun dan ekstensi.

CBP mengatakan itu adalah tanggung jawab semua importir AS untuk mengonfirmasi rantai pasokan mereka bebas dari kerja paksa untuk memastikan bahwa asal dan kualitas barang yang diimpor sesuai dengan undang-undang A.S.

Pengumuman itu dikeluarkan ketika Departemen Luar Negeri AS, Perdagangan, Perbendaharaan, dan Keamanan Dalam Negeri memperingatkan bisnis AS untuk berhati-hati mengimpor barang melalui rantai pasokan yang melibatkan kerja paksa atau penjara di Xinjiang dan tempat lain di China.

Departemen-departemen itu juga memperingatkan perusahaan-perusahaan agar tidak memasok alat-alat pengawasan kepada pihak berwenang di Xinjiang atau membantu pembangunan fasilitas yang digunakan dalam penahanan massal orang-orang Uighur dan minoritas lain di provinsi itu.

"Pemerintah China terus melakukan kampanye penindasan di Xinjiang, dengan menargetkan warga Uighur, etnis Kazakh, etnis Kyrgyz, dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya," kata Departemen Luar Negeri.

"Bisnis yang membuka diri terhadap hal ini harus mewaspadai risiko reputasi, ekonomi, dan hukum," kata mereka.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
100 Hari Berkuasa, Kekayaan...
100 Hari Berkuasa, Kekayaan Keluarga Trump Naik Drastis hingga Rp47 Triliun, Apa Pemicunya?
Kekuatan Intelijen AS...
Kekuatan Intelijen AS Makin Melemah, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Tembok Hijau China di...
Tembok Hijau China di Gurun Taklimakan: Ambisi Besar yang Sisakan Masalah Ekologis
Krisis Kepercayaan pada...
Krisis Kepercayaan pada F-35 AS Dorong Kebangkitan Eropa Kembangkan Jet Tempur Generasi Ke-6
Jepang Protes Keras...
Jepang Protes Keras karena Wilayahnya Dimasuki Helikopter dan 4 Kapal China
Oposisi Jerman Desak...
Oposisi Jerman Desak NATO Diganti Aliasi Baru yang Libatkan Rusia dan AS
Gambar AI Donald Trump...
Gambar AI Donald Trump Jadi Paus Picu Reaksi Keras
Putin Berharap Rusia...
Putin Berharap Rusia Tak Perlu Gunakan Senjata Nuklir untuk Akhiri Konflik di Ukraina
China Uji Coba Bom Hidrogen...
China Uji Coba Bom Hidrogen Hasilkan Suhu 1.000 Derajat Celsius, Jauh Lebih Dahsyat dari TNT
Rekomendasi
Mantan Jubir Gus Dur...
Mantan Jubir Gus Dur Bicara Lain Dulu Lain Sekarang, Sindir Siapa?
Ekraf Hunt 2025, Wadah...
Ekraf Hunt 2025, Wadah Promosi Karya IP Indonesia ke Kancah Global
Carl Froch: George Foreman...
Carl Froch: George Foreman Akan Hancurkan Oleksandr Usyk Jika Bertarung di Era Sekarang
Berita Terkini
100 Hari Berkuasa, Kekayaan...
100 Hari Berkuasa, Kekayaan Keluarga Trump Naik Drastis hingga Rp47 Triliun, Apa Pemicunya?
Putin Selalu Memikirkan...
Putin Selalu Memikirkan Siapa Penggantinya
Kekuatan Intelijen AS...
Kekuatan Intelijen AS Makin Melemah, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Sistem Pertahanan Israel...
Sistem Pertahanan Israel Lagi-lagi Ditembus Rudal Houthi, Bandara Tersibuk di Israel Jadi Sasaran
Siapa Zameer Ahmed Khan?...
Siapa Zameer Ahmed Khan? Politikus Muslim India yang Siap Jadi Pengebom Bunuh Diri
Putin Berharap Tak Gunakan...
Putin Berharap Tak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Alasannya
Infografis
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China-Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved