Siapa Alexander Dugin Si 'Otak Putin' yang Putrinya Tewas dalam Bom Mobil?
loading...
A
A
A
MOSKOW - Darya Dugina, putri ideolog ultra-nasionalis Rusia Alexander Dugin , tewas dalam serangan bom mobil di pinggiran Moskow pada Sabtu malam.
Rekan Dugina mengatakan mobil yang dikendarainya adalah milik ayahnya dan kemungkinan besar sang ayah adalah target yang sebenarnya.
Siapa Alexander Dugin?
Dugin (60), seperti dikutip Reuters, Senin (22/8/2022), telah lama mengadvokasi penyatuan wilayah berbahasa Rusia dan wilayah lain di kerajaan Rusia baru yang luas, termasuk Ukraina.
Pria berjanggut lebat ini kerap dijuluki sebagai "otak Putin" karena menjadi ideolog utra-nasionalis Rusia meskipun dia tidak masuk dalam pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Dia pernah menulis buku pada tahun 1997 berjudul “The Foundations of Geopolitics: The Geopolitical Future of Russia”, di mana Dugin sangat kritis terhadap pengaruh Amerika Serikat (AS) di Eurasia dan menyerukan Rusia untuk membangun kembali otoritasnya sendiri di wilayah tersebut dan menganjurkan untuk memecah wilayah negara lain.
Bukunya ditampilkan dalam daftar bacaan tentara Rusia, tetapi tidak ada indikasi bahwa Dugin pernah memiliki pengaruh langsung pada kebijakan luar negeri Rusia.
Pengaruh Dugin atas Presiden Vladimir Putin telah menjadi bahan spekulasi, di mana beberapa pengamat Rusia menyatakan bahwa pengaruhnya signifikan meski banyak yang skeptis karena dia tidak memiliki hubungan resmi dengan Kremlin.
AS menjatuhkan sanksi pada Dugin pada tahun 2015 karena bertanggung jawab atau terlibat dalam tindakan atau kebijakan yang mengancam perdamaian, keamanan, stabilitas, atau kedaulatan atau integritas teritorial Ukraina.
Rekan Dugina mengatakan mobil yang dikendarainya adalah milik ayahnya dan kemungkinan besar sang ayah adalah target yang sebenarnya.
Siapa Alexander Dugin?
Dugin (60), seperti dikutip Reuters, Senin (22/8/2022), telah lama mengadvokasi penyatuan wilayah berbahasa Rusia dan wilayah lain di kerajaan Rusia baru yang luas, termasuk Ukraina.
Pria berjanggut lebat ini kerap dijuluki sebagai "otak Putin" karena menjadi ideolog utra-nasionalis Rusia meskipun dia tidak masuk dalam pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Dia pernah menulis buku pada tahun 1997 berjudul “The Foundations of Geopolitics: The Geopolitical Future of Russia”, di mana Dugin sangat kritis terhadap pengaruh Amerika Serikat (AS) di Eurasia dan menyerukan Rusia untuk membangun kembali otoritasnya sendiri di wilayah tersebut dan menganjurkan untuk memecah wilayah negara lain.
Bukunya ditampilkan dalam daftar bacaan tentara Rusia, tetapi tidak ada indikasi bahwa Dugin pernah memiliki pengaruh langsung pada kebijakan luar negeri Rusia.
Pengaruh Dugin atas Presiden Vladimir Putin telah menjadi bahan spekulasi, di mana beberapa pengamat Rusia menyatakan bahwa pengaruhnya signifikan meski banyak yang skeptis karena dia tidak memiliki hubungan resmi dengan Kremlin.
AS menjatuhkan sanksi pada Dugin pada tahun 2015 karena bertanggung jawab atau terlibat dalam tindakan atau kebijakan yang mengancam perdamaian, keamanan, stabilitas, atau kedaulatan atau integritas teritorial Ukraina.