Covid-19 dan Cacar Monyet Belum Hilang, Kini Muncul Flu Tomat

Sabtu, 20 Agustus 2022 - 13:02 WIB
loading...
Covid-19 dan Cacar Monyet Belum Hilang, Kini Muncul Flu Tomat
Flu tomat, penyakit yang sangat menular muncul di India ketika dunia masih berjuang melawan Covid-19 dan virus cacar monyet. Foto/Screenshot YouTube/Zee News
A A A
NEW DELHI - Ketika dunia terus berjuang melawan Covid-19 dan virus cacar monyet (monkeypox) yang terus menyebar, kini ada penyakit lain yang mulai menyerang bernama "flu tomat".

Flu tomat pertama kali diidentifikasi di India pada 6 Mei dan sejauh ini telah menginfeksi 82 anak, yang semuanya berusia di bawah 5 tahun. Demikian hasil riset Lancet Respiratory Medicine Journal.

Selanjutnya, ada 26 anak berusia 10 tahun tercatat sebagai kasus suspect flu tomat.

Dinamai flu tomat karena penyakit ini ditandai dengan lepuh merah yang muncul di kulit yang disertai demam dan nyeri sendi.



“Sama seperti kita menghadapi kemungkinan munculnya gelombang keempat Covid-19, virus baru yang dikenal sebagai flu tomat, atau demam tomat, telah muncul di India di negara bagian Kerala pada anak-anak di bawah 5 tahun,” bunyi laporan Lancet.

“Infeksi virus yang langka berada dalam keadaan endemik dan dianggap tidak mengancam jiwa; namun, karena pengalaman mengerikan dari pandemi Covid-19, diperlukan manajemen yang waspada untuk mencegah wabah lebih lanjut," lanjut laporan tersebut.

Virus sejauh ini telah terdeteksi di distrik Kollam di Kerala, India, dan daerah terdekat di Anchal, Aryankavu dan Neduvathur.

“Anak-anak berada pada peningkatan risiko terkena flu tomat karena infeksi virus umum terjadi pada kelompok usia ini dan penyebarannya kemungkinan melalui kontak dekat,” imbuh laporan Lancet.

Petugas medis mengatakan penyakit ini, yang sejauh ini tidak ada obat untuk melawannya, sangat menular dan memiliki kemiripan yang mencolok dengan penyakit tangan, kaki dan mulut.

“Mengingat kesamaan dengan penyakit tangan, kaki dan mulut, jika wabah flu tomat pada anak-anak tidak dikendalikan dan dicegah, penularan dapat menyebabkan konsekuensi serius dengan menyebar pada orang dewasa juga,” papar laporan Lancet.

Gejala lain yang dilaporkan termasuk muntah, diare, dehidrasi dan nyeri tubuh.

Beberapa kasus, meskipun sangat sedikit, melaporkan perubahan warna anggota badan.

“Ini bukan penyakit fatal, tetapi menular dan dapat menyebar dari orang ke orang, meskipun cara sebenarnya penyebaran infeksi masih dipelajari,” kata Dr Subhash Chandra, asisten profesor Penyakit Dalam di Rumah Sakit Amrita kepada India Today, Jumat (19/8/2022).

“Pasien yang mengalami demam tomat harus minum banyak cairan dan beristirahat di tempat tidur, seperti yang juga disarankan untuk demam virus lainnya, untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan cukup istirahat.”

Mereka yang tertular virus ditempatkan dalam isolasi selama 5 hingga 7 hari.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1918 seconds (0.1#10.140)