Wanita Lebanon Dibakar Suaminya karena Hamil dan Menolak Aborsi
loading...
A
A
A
BEIRUT - Seorang wanita Lebanon yang sedang hamil dipukuli dan dibakar suaminya karena sang istri tidak mau melakukan aborsi. Wanita malang itu meninggal dunia di rumah sakit pada Rabu (17/8/2022).
Wanita bernama Hana Mohammed Khodor (21) menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Al-Salam, Lebanon utara, tempat dia dirawat selama 11 hari terakhir.
Seorang dokter dari rumah sakit mengatakan pada Selasa bahwa Khodor dirawat pada 6 Agustus dan telah menerima perawatan untuk luka bakar di seluruh tubuhnya.
“Anaknya yang belum lahir meninggal di dalam rahim dan harus diangkat melalui pembedahan,” papar dokter itu.
Sang dokter saat itu menggambarkan peluang Khodor untuk bertahan hidup sebagai “sangat suram.”
Seorang teman keluarga, Abdul Rahman Haddad, mengatakan kepada Arab News bahwa Khodor meninggal pada Rabu.
Pejabat rumah sakit mengkonfirmasi berita itu dan mengatakan jenazahnya telah diambil oleh keluarganya.
Menurut laporan media lokal, suami Khodor, yang diidentifikasi hanya dengan inisial AA, memukuli istrinya karena menolak menggugurkan kandungan anak mereka.
Pasangan itu berasal dari latar belakang miskin di kota utara Tripoli, Lebanon. Sang suami berdalih tidak mampu membesarkan anak tersebut.
Berbicara kepada Al-Jadeed TV pada Selasa, bibi Khodor mengatakan, "Ketika Khodor menolak menggugurkan bayinya, AA membawanya pulang dan membakarnya menggunakan tabung gas."
Haddad mengatakan AA telah ditangkap oleh Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon karena dia berencana melarikan diri dari negara itu.
Sebelum kematiannya, keluarga Khodor mengajukan beberapa permohonan dukungan keuangan untuk membantu membayar perawatan rumah sakitnya, yang mencakup beberapa operasi dan transfusi darah.
Wanita bernama Hana Mohammed Khodor (21) menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Al-Salam, Lebanon utara, tempat dia dirawat selama 11 hari terakhir.
Seorang dokter dari rumah sakit mengatakan pada Selasa bahwa Khodor dirawat pada 6 Agustus dan telah menerima perawatan untuk luka bakar di seluruh tubuhnya.
“Anaknya yang belum lahir meninggal di dalam rahim dan harus diangkat melalui pembedahan,” papar dokter itu.
Sang dokter saat itu menggambarkan peluang Khodor untuk bertahan hidup sebagai “sangat suram.”
Seorang teman keluarga, Abdul Rahman Haddad, mengatakan kepada Arab News bahwa Khodor meninggal pada Rabu.
Pejabat rumah sakit mengkonfirmasi berita itu dan mengatakan jenazahnya telah diambil oleh keluarganya.
Menurut laporan media lokal, suami Khodor, yang diidentifikasi hanya dengan inisial AA, memukuli istrinya karena menolak menggugurkan kandungan anak mereka.
Pasangan itu berasal dari latar belakang miskin di kota utara Tripoli, Lebanon. Sang suami berdalih tidak mampu membesarkan anak tersebut.
Berbicara kepada Al-Jadeed TV pada Selasa, bibi Khodor mengatakan, "Ketika Khodor menolak menggugurkan bayinya, AA membawanya pulang dan membakarnya menggunakan tabung gas."
Haddad mengatakan AA telah ditangkap oleh Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon karena dia berencana melarikan diri dari negara itu.
Sebelum kematiannya, keluarga Khodor mengajukan beberapa permohonan dukungan keuangan untuk membantu membayar perawatan rumah sakitnya, yang mencakup beberapa operasi dan transfusi darah.
(sya)