Sembunyi di Thailand, Mantan Presiden Sri Lanka Rajapaksa akan Pulang Pekan Depan
loading...
A
A
A
KOLOMBO - Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa akan kembali ke negaranya pekan depan setelah melarikan diri pada Juli di tengah protes massal.
Kabar tersebut diungkapkan penyiar lokal Newsfirst pada Rabu (17/8/2022), mengutip seorang mantan duta besar.
“Mantan Duta Besar Sri Lanka untuk Rusia yang terkait dengan Rajapaksa, Udayanga Weeratunga, mengatakan mantan presiden itu akan tiba di Sri Lanka pada 24 Agustus,” papar laporan Newsfirst.
Rajapaksa, presiden Sri Lanka pertama yang mengundurkan diri pada pertengahan masa jabatan itu untuk sementara berlindung di Thailand.
Sebelumnya, dia melarikan diri dari Sri Lanka dengan pesawat militer ke Maladewa dan kemudian menghabiskan beberapa pekan di Singapura.
Dia mengundurkan diri dari jabatannya segera setelah tiba di Singapura. Dia menghadapi kemarahan publik atas penanganan pemerintahnya atas krisis ekonomi terburuk Sri Lanka sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948.
Rajapaksa tidak muncul atau berkomentar di depan umum sejak meninggalkan Sri Lanka. Reuters tidak dapat segera menghubungi dia atau Weeratunga.
Presiden pengganti Rajapaksa, Ranil Wickremesinghe, yang bulan lalu menyarankan agar mantan presiden itu menahan diri untuk tidak kembali ke Sri Lanka dalam waktu dekat, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
“Saya tidak percaya ini saatnya dia kembali,” papar Wickremesinghe kepada Wall Street Journal dalam wawancara pada 31 Juli.
Dia menambahkan, “Saya tidak memiliki indikasi dia akan segera kembali.”
Kabar tersebut diungkapkan penyiar lokal Newsfirst pada Rabu (17/8/2022), mengutip seorang mantan duta besar.
“Mantan Duta Besar Sri Lanka untuk Rusia yang terkait dengan Rajapaksa, Udayanga Weeratunga, mengatakan mantan presiden itu akan tiba di Sri Lanka pada 24 Agustus,” papar laporan Newsfirst.
Rajapaksa, presiden Sri Lanka pertama yang mengundurkan diri pada pertengahan masa jabatan itu untuk sementara berlindung di Thailand.
Sebelumnya, dia melarikan diri dari Sri Lanka dengan pesawat militer ke Maladewa dan kemudian menghabiskan beberapa pekan di Singapura.
Dia mengundurkan diri dari jabatannya segera setelah tiba di Singapura. Dia menghadapi kemarahan publik atas penanganan pemerintahnya atas krisis ekonomi terburuk Sri Lanka sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948.
Rajapaksa tidak muncul atau berkomentar di depan umum sejak meninggalkan Sri Lanka. Reuters tidak dapat segera menghubungi dia atau Weeratunga.
Presiden pengganti Rajapaksa, Ranil Wickremesinghe, yang bulan lalu menyarankan agar mantan presiden itu menahan diri untuk tidak kembali ke Sri Lanka dalam waktu dekat, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
“Saya tidak percaya ini saatnya dia kembali,” papar Wickremesinghe kepada Wall Street Journal dalam wawancara pada 31 Juli.
Dia menambahkan, “Saya tidak memiliki indikasi dia akan segera kembali.”
(sya)