Di Tengah Ancaman China, Ahli Rudal Taiwan Ditemukan Tewas di Hotel
loading...

Jet-jet tempur Taiwan berlatih menembakkan rudal. Seorang ahli rudal terkemuka Taiwan ditemukan tewas di hotel di tengah ancaman militer China yang makin meningkat. Foto/REUTERS
A
A
A
TAIPEI - Ou Yang Li-hsing, ahli rudal terkemuka Taiwan , ditemukan tewas di sebuah kamar hotel pada Sabtu (6/8/2022). Dia menjadi andalan dalam produksi misil di tengah ancaman militer China yang semakin meningkat.
Ou Yang Li-hsing menjabat sebagai wakil kepala Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan, lembaga milik Kementerian Pertahanan Taiwan.
Mengutip laporan Central News Agency (CNA), ahli rudal itu ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Taiwan selatan. Pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab kematiannya.
Baca juga: Kepung Taiwan, China Kerahkan 100 Pesawat Tempur dan 10 Kapal Perang
Ou Yang, lanjut laporan CNA, sedang dalam perjalanan bisnis ke daerah selatan Pingtung. Dia telah menduduki jabatan itu sejak awal tahun untuk mengawasi berbagai proyek produksi rudal.
Dia berjasa dalam melipatgandakan kapasitas produksi rudal tahunan lembaga itu menjadi hampir 500 pada tahun ini. Produksi massal senjata itu penting karena Taiwan perlu meningkatkan kekuatan tempurnya di tengah apa yang mereka sebut sebagai ancaman militer China yang semakin meningkat.
Pemerintah Taiwan belum berkomentar atas kematian Ou Yang.
Ou Yang Li-hsing menjabat sebagai wakil kepala Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan, lembaga milik Kementerian Pertahanan Taiwan.
Mengutip laporan Central News Agency (CNA), ahli rudal itu ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Taiwan selatan. Pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab kematiannya.
Baca juga: Kepung Taiwan, China Kerahkan 100 Pesawat Tempur dan 10 Kapal Perang
Ou Yang, lanjut laporan CNA, sedang dalam perjalanan bisnis ke daerah selatan Pingtung. Dia telah menduduki jabatan itu sejak awal tahun untuk mengawasi berbagai proyek produksi rudal.
Dia berjasa dalam melipatgandakan kapasitas produksi rudal tahunan lembaga itu menjadi hampir 500 pada tahun ini. Produksi massal senjata itu penting karena Taiwan perlu meningkatkan kekuatan tempurnya di tengah apa yang mereka sebut sebagai ancaman militer China yang semakin meningkat.
Pemerintah Taiwan belum berkomentar atas kematian Ou Yang.
(min)
Lihat Juga :