Arab Saudi Hapus Hukuman Mati untuk Anak di Bawah Umur

Senin, 27 April 2020 - 08:08 WIB
loading...
Arab Saudi Hapus Hukuman...
Bendera nasional Arab Saudi dikibarkan di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Foto/REUTERS/Huseyin Aldemir
A A A
RIYADH - Kerajaan Arab Saudi mengakhiri hukuman mati untuk kejahatan yang dilakukan oleh anak di bawah umur. Langkah ini diambil ketika negara yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ini sedang berupaya untuk menumpulkan kritik atas catatan hak asasi manusia (HAM)-nya.

Penghapusan hukuman mati bagi anak di bawah umur itu bagian dari reformasi yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS). Atas dukungan Raja Salman, MBS melakukan reformasi untuk memodernisasi kerajaan ultra-konservatif tersebut yang sudah lama dikaitkan dengan aliran fundamentalis Islam Wahhabi.

Presiden Komisi Hak Asasi Manusia (HRC) Arab Saudi, Awwad Alawwad, melalui sebuah pernyataan telah mengumumkan dekrit kerajaan tentang penghapusan hukuman mati tersebut. Dekrit itu menyatakan hukuman mati telah dieliminasi untuk mereka yang dihukum karena kejahatan yang dilakukan ketika mereka masih di bawah umur.

"Sebagai gantinya, individu tersebut akan menerima hukuman penjara tidak lebih dari 10 tahun di fasilitas penahanan remaja," bunyi pernyataan Alawwad, seperti dikutip AFP, Senin (27/4/2020).

Dekrit itu diperkirakan akan menyelamatkan nyawa setidaknya enam orang dari komunitas minoritas Syiah yang jadi terpidana mati. Mereka dituduh mengambil bagian dalam protes anti-pemerintah selama pemberontakan Arab Spring saat mereka berusia di bawah 18 tahun.

Para ahli hak asasi manusia PBB telah mendesak Arab Saudi pada tahun lalu untuk menghentikan rencana untuk mengeksekusi para terpidana mati tersebut.

"Ini adalah hari yang penting bagi Arab Saudi," kata Alawwad. "Dekrit itu membantu kita dalam membuat hukum pidana yang lebih modern."

Kerajaan ini memiliki tingkat eksekusi mati tertinggi di dunia, di mana tersangka yang dihukum karena terorisme, pembunuhan, pemerkosaan, perampokan bersenjata dan perdagangan narkoba menghadapi hukuman mati.

Menurut data resmi, Arab Saudi mengeksekusi sedikitnya 187 orang pada 2019. Itu adalah angka tertinggi sejak 1995 ketika 195 orang dihukum mati. Masih menurut data tersebut, sejak Januari lalu, 12 orang dieksekusi mati.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah berulang kali mengajukan keprihatinan tentang keadilan pengadilan di Kerajaan Arab Saudi, sebuah monarki absolut yang diatur di bawah bentuk hukum Islam yang ketat.

Pada hari Sabtu, HRC Arab Saudi mengumumkan bahwa negara itu secara efektif menghapus cambuk sebagai hukuman, sebuah praktik sudah lama menuai kecaman dari kelompok-kelompok HAM.

Contoh yang paling terkenal dari pencambukan dalam beberapa tahun terakhir adalah kasus blogger Arab Saudi, Raif Badawi, yang dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dan 1.000 cambukan pada tahun 2014 atas tuduhan menghina Islam.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Raja Saudi Salman Ikut...
Raja Saudi Salman Ikut Salat Id di Jeddah, MBS di Masjidilharam
11 Negara Merayakan...
11 Negara Merayakan Idulfitri pada Minggu, 15 Negara Putuskan Senin
Arab Saudi dan Negara-negara...
Arab Saudi dan Negara-negara Teluk Rayakan Idulfitri Hari Ini
5 Teknologi Canggih...
5 Teknologi Canggih di Masjidilharam, dari Sistem Pendingin hingga Keamanan
Berapa Pendapatan Arab...
Berapa Pendapatan Arab Saudi dari Pelaksanaan Haji? Ternyata Tembus Rp248,2 Triliun Per Tahun
Perayaan Idulfitri di...
Perayaan Idulfitri di Berbagai Negara dan Budaya di Seluruh Dunia
Idul Fitri Minggu atau...
Idul Fitri Minggu atau Senin? Mahkamah Agung Arab Saudi Minta Umat Islam Lihat Hilal pada Sabtu
Korban Tewas Gempa Myanmar...
Korban Tewas Gempa Myanmar Bertambah Jadi 1.700 Orang, Situasi Kemanusiaan Memburuk
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Batas Aman Makan Kue...
Batas Aman Makan Kue Lebaran Biar Berat Badan Tidak Naik, Jangan Lebih dari 5 Keping
Jennifer Coppen Klarifikasi...
Jennifer Coppen Klarifikasi Kedekatannya dengan Justin Hubner, Tegaskan Masih Cinta Dali Wassink
Racun di Danau Laguna...
Racun di Danau Laguna Verde Diklaim seperti Air di Mars
Berita Terkini
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
23 menit yang lalu
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
1 jam yang lalu
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
2 jam yang lalu
10 Kerajaan Terbesar...
10 Kerajaan Terbesar dan Terluas dalam Sejarah, Kekhalifahan Diwakili Abbasiyah dan Ummayah
3 jam yang lalu
10 Nama Negara Terpanjang...
10 Nama Negara Terpanjang di Dunia, Salah Satunya Mantan Penjajah
4 jam yang lalu
Akankah Komposisi Kabinet...
Akankah Komposisi Kabinet Pemerintahan Baru Suriah Memuaskan Semua Faksi?
5 jam yang lalu
Infografis
Pertemuan Putin dan...
Pertemuan Putin dan Trump Digelar Bulan Ini di Arab Saudi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved