Bunuh 7 Orang dengan Pisau, Kato Sang Pria Kesepian Dieksekusi Mati

Selasa, 26 Juli 2022 - 13:03 WIB
loading...
Bunuh 7 Orang dengan...
Tomohiro Kato ditangkap setelah menbarakkan truk ke kerumunan dan menikam tujuh orang hingga tewas di Tokyo, Jepang, 8 Juni 2008. Dia hari ini dieksekusi mati. Foto/REUTERS/Kyodo
A A A
TOKYO - Tomohiro Kato, pria kesepian yang mengamuk dan membunuh tujuh orang dengan tikaman pisau di Tokyo, Jepang , pada 2008, telah dieksekusi mati hari ini (26/7/2022).

Serangan Kato terjadi di distrik elektronik Akihabara yang populer di Tokyo pada 8 Juni 2008.

Kementerian Kehakiman menolak untuk segera mengonfirmasi laporan lembaga penyiaran publik NHK dan media lokal lain bahwa Tomohiro Kato telah dieksekusi atas serangan itu, yang dimulai dengan dia mengendarai truk ke kerumunan.

Kato, setelah melakukan serangan mematikan, mengatakan kepada polisi saat itu: “Saya datang ke Akihabara untuk membunuh orang. Tidak masalah siapa yang akan saya bunuh.”

Baca juga: Junta Myanmar Eksekusi Mati 4 Aktivis Termasuk Sekutu Aung San Suu Kyi

Dia ditangkap di tempat tak lama setelah serangan, di mana dia menabrakkan truk dua ton sewaan ke kerumunan pejalan kaki sebelum keluar dan menikam orang-orang secara acak.

Polisi mengatakan dia mendokumentasikan perjalanannya yang mematikan ke Akihabara di papan buletin Internet, mengetik pesan di ponsel dari belakang kemudi truk dan mengeluhkan pekerjaannya yang tidak stabil dan kesepiannya.

Sebagai putra seorang bankir, Kato dibesarkan di prefektur Aomori di utara Jepang, di mana dia lulus dari sekolah menengah atas (SMA).

Dia gagal dalam ujian masuk universitas dan akhirnya dilatih sebagai montir mobil.

Jaksa mengatakan kepercayaan diri Kato telah anjlok setelah seorang wanita yang mengobrol dengannya secara online tiba-tiba berhenti mengirim email kepadanya setelah Kato mengiriminya foto dirinya.

Menurut jaksa, kemarahannya terhadap masyarakat umum tumbuh ketika komentarnya di papan buletin Internet, termasuk rencananya untuk melakukan pembunuhan, tidak mendapat reaksi sama sekali.

Sambil menunggu persidangan, Kato menulis surat kepada seorang sopir taksi berusia 56 tahun yang terluka dalam penusukan itu, mengungkapkan penyesalannya.

"Para korban menikmati hidup mereka, dan mereka memiliki mimpi, masa depan cerah, keluarga yang hangat, kekasih, teman, dan kolega,” tulis Kato, menurut salinan yang diterbitkan di mingguan Shukan Asahi.

Serangan itu adalah pembunuhan massal terburuk di Jepang dalam tujuh tahun dan Kato dijatuhi hukuman mati pada tahun 2011.

Vonis mati itu dikuatkan oleh pengadilan tinggi Jepang pada tahun 2015.

Eksekusi mati terhadap Kato adalah yang pertama di Jepang tahun ini dan terjadi setelah tiga tahanan digantung pada Desember 2021.

Jepang adalah salah satu dari sedikit negara maju yang mempertahankan hukuman mati, dan dukungan publik untuk hukuman mati tetap tinggi meskipun ada kritik internasional, terutama dari kelompok hak asasi manusia.

Eksekusi dilakukan dengan cara digantung, umumnya berjalan lama setelah hukuman dijalankan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Jepang Protes Keras...
Jepang Protes Keras karena Wilayahnya Dimasuki Helikopter dan 4 Kapal China
Kereta Peluru Shinkansen...
Kereta Peluru Shinkansen Jepang Lumpuh Gara-gara Seekor Ular
Hotel di Jepang Minta...
Hotel di Jepang Minta Turis Israel Tandatangani Pernyataan Tidak Terlibat Kejahatan Perang
Pendaki Asal China Mendaki...
Pendaki Asal China Mendaki Gunung Fuji hanya untuk Mencari Ponselnya yang Hilang
Seorang Muslim Dibunuh...
Seorang Muslim Dibunuh Secara Brutal di Masjid Prancis dan Islam Dihina, Ini Respons Macron
Jemaah Masjid di Prancis...
Jemaah Masjid di Prancis Ditikam Puluhan Kali, Polisi Buru Tersangka
Tingkatkan Kerja Sama,...
Tingkatkan Kerja Sama, Perdagangan Indonesia-Jepang Capai USD35,6 Miliar di 2024
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Amala Clinic dan Diamond...
Amala Clinic dan Diamond Glow Perkenalkan Era Baru Facial Tanpa Sakit
Nanolite dan Pikolite...
Nanolite dan Pikolite Gelar Yearly Menjelajah Lebih Luas
Bisnis PGE Tetap Solid,...
Bisnis PGE Tetap Solid, Bukti Panas Bumi Punya Prospek Menjanjikan di Indonesia
Berita Terkini
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
Infografis
Melawan Donald Trump,...
Melawan Donald Trump, 7 Kampus Elite AS Kehilangan Dana Miliaran Dolar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved