AS Bersiap Kirim 4 Lagi Sistem Roket Canggih HIMARS ke Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) akan mengirim empat lagi sistem roket canggih M142 HIMARS ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan keamanan untuk melawan invasi Rusia .
Hal itu diumumkan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Rabu waktu Washington.
“Akhir minggu ini, kami akan meluncurkan paket senjata, amunisi, dan peralatan berikutnya untuk Ukraina,” kata Austin saat menjadi tuan rumah pertemuan virtual Ukraine Contact Group yang dipimpin AS.
“Ini akan mencakup empat sistem roket canggih HIMARS [High Mobility Artillery Rocket System], yang telah digunakan secara efektif oleh Ukraina dan yang telah membuat perbedaan di medan perang. Dan itu akan mencakup lebih banyak peluru MLRS [Multiple Launch Rocket System] dan amunisi artileri," ujar Kepala Pentagon tersebut, seperti dikutip Reuters, Kamis (21/7/2022).
Menurut Pentagon, setelah dikirimkan, paket baru tersebut akan membuat jumlah total HIMARS yang dimiliki Ukraina menjadi 16 unit.
Jumat lalu, Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov mengatakan kepada Financial Times bahwa Kiev yakin Barat akan mengirim lebih banyak bantuan, termasuk amunisi dengan jangkauan 300 km untuk HIMARS.
Dia menggambarkan sistem roket buatan Amerika sebagai pengubah permainan.
HIMARS dapat menembakkan roket berpemandu pada jarak hingga 80 km tetapi juga dapat menggunakan rudal balistik taktis hingga jarak 300 km.
Washington sebelumnya mengatakan tidak akan memasok Ukraina dengan rudal yang memiliki jangkauan 300 km karena khawatir senjata itu dapat digunakan untuk menyerang wilayah Rusia, sehingga meningkatkan konflik antara Kiev dan Moskow.
“Saya pikir ini adalah gerakan selangkah demi selangkah. Kami memberi mereka bukti bahwa kami dapat menggunakannya dengan presisi dan kecanggihan dan kami mendapatkan lebih banyak, dan jangkauan yang lebih jauh,” kata Reznikov.
Namun, menurut juru bicara tentara Republik Rakyat Donetsk (DPR), Eduard Basurin, pasukan Ukraina mungkin telah menerima rudal untuk sistem HIMARS yang memiliki jangkauan 300 km.
Menurut Basurin kepada Rossiya1, pasukan DPR telah menemukan potongan-potongan amunisi dengan jangkauan 110 km hingga 120 km, yang berarti bahwa Kiev juga dapat memiliki rudal 300 km.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kegigihan Barat dalam memompa Ukraina dengan senjata jarak jauh, termasuk HIMARS, telah membuat Moskow mempertimbangkan kembali tujuan operasi militernya di negara tetangga.
Hal itu diumumkan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Rabu waktu Washington.
“Akhir minggu ini, kami akan meluncurkan paket senjata, amunisi, dan peralatan berikutnya untuk Ukraina,” kata Austin saat menjadi tuan rumah pertemuan virtual Ukraine Contact Group yang dipimpin AS.
“Ini akan mencakup empat sistem roket canggih HIMARS [High Mobility Artillery Rocket System], yang telah digunakan secara efektif oleh Ukraina dan yang telah membuat perbedaan di medan perang. Dan itu akan mencakup lebih banyak peluru MLRS [Multiple Launch Rocket System] dan amunisi artileri," ujar Kepala Pentagon tersebut, seperti dikutip Reuters, Kamis (21/7/2022).
Menurut Pentagon, setelah dikirimkan, paket baru tersebut akan membuat jumlah total HIMARS yang dimiliki Ukraina menjadi 16 unit.
Jumat lalu, Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov mengatakan kepada Financial Times bahwa Kiev yakin Barat akan mengirim lebih banyak bantuan, termasuk amunisi dengan jangkauan 300 km untuk HIMARS.
Dia menggambarkan sistem roket buatan Amerika sebagai pengubah permainan.
HIMARS dapat menembakkan roket berpemandu pada jarak hingga 80 km tetapi juga dapat menggunakan rudal balistik taktis hingga jarak 300 km.
Washington sebelumnya mengatakan tidak akan memasok Ukraina dengan rudal yang memiliki jangkauan 300 km karena khawatir senjata itu dapat digunakan untuk menyerang wilayah Rusia, sehingga meningkatkan konflik antara Kiev dan Moskow.
“Saya pikir ini adalah gerakan selangkah demi selangkah. Kami memberi mereka bukti bahwa kami dapat menggunakannya dengan presisi dan kecanggihan dan kami mendapatkan lebih banyak, dan jangkauan yang lebih jauh,” kata Reznikov.
Namun, menurut juru bicara tentara Republik Rakyat Donetsk (DPR), Eduard Basurin, pasukan Ukraina mungkin telah menerima rudal untuk sistem HIMARS yang memiliki jangkauan 300 km.
Menurut Basurin kepada Rossiya1, pasukan DPR telah menemukan potongan-potongan amunisi dengan jangkauan 110 km hingga 120 km, yang berarti bahwa Kiev juga dapat memiliki rudal 300 km.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kegigihan Barat dalam memompa Ukraina dengan senjata jarak jauh, termasuk HIMARS, telah membuat Moskow mempertimbangkan kembali tujuan operasi militernya di negara tetangga.
(min)