Profil Mike Pompeo, Mantan Menlu AS yang Sebut China Lakukan Genosida Kepada Muslim Uighur

Selasa, 19 Juli 2022 - 16:30 WIB
loading...
Profil Mike Pompeo,...
Mike Pompeo. Foto/The Times
A A A
JAKARTA - Mike Pompeo merupakan seorang politisi dan diplomat asal Amerika Serikat (AS). Pria kelahiran 30 Desember 1963 ini sempat menjadi Direktur Central Intelligence Agency (CIA) pada 2017 hingga 2018. Selain itu, dia juga pernah menjabat Menteri Luar Negeri AS periode 2018-2021.

Mike Pompeo lahir di Orange, California. Dia merupakan anak dari pasangan Wayne Pompeo dan Dorothy. Dia dibesarkan di Santa Ana pernah bersekolah di Los Amigos High School, Fountain Valley. Di sana, dia juga turut bergabung bersama tim Basket sekolahnya.

Setelah itu, Pompeo mendaftar ke Akademi Militer Amerika Serikat di West Point, New York. Dikutip dari Office of The Historian, dia menjadi lulusan pertama Akademi Militer AS di angkatannya. Tepatnya pada tahun 1986.

Setelah lulus dia bertugas sebagai perwira kavaleri yang berpatroli di Tirai Besi sebelum keruntuhan dari Tembok Berlin. Selain itu, Mike Pompeo juga juga pernah berdinas dengan Skuadron ke-2 Kavaleri ke-7 di Divisi Infanteri Keempat Angkatan Darat Amerika Serikat.

Setelah meninggalkan Angkatan Darat, Pompeo masuk ke Harvard Law School. Pada 1994, dia mendapat gelar Juris Doctor dari Harvard Law School. Dia juga menjadi editor Harvard Law Review dan Harvard Journal of Law & Public Policy.

Baca juga: Iran Jatuhkan Sanksi pada 61 Orang AS, Termasuk Mike Pompeo

Lebih lanjut, Pompeo memulai karirnya sebagai pengacara untuk Williams & Connolly di Washington. Dikutip dari situs Biography, tak lama setelahnya dia pindah ke Kansas. Tepatnya pada tahun 1996. Selain itu, dia juga turut mendirikan Thayer Aerospace.

Mike Pompeo kemudian menjadi Presiden Sentry International, sebuah perusahaan manufaktur dan layanan peralatan ladang minyak. Karir politiknya dimulai ketika Pompeo terpilih sebagai Anggota Kongres pada 2010. Dia mewakili distrik ke-4 Kansas.

Perlahan, namanya mulai dikenal dengan berbagai prinsip dan pemikirannya. Salah satunya ketika memprotes kesepakatan nuklir tahun 2015 yang dicapai Iran dan enam negara kuat di dunia. Dia pun mendesak agar AS menjauhi kesepakatan tersebut atau setidaknya tak ikut terlibat.

Mike Pompeo sebelumnya dikenal sering mengkritik Donald Trump karena dianggap terlalu otoriter. Namun, setelahnya dia beralih menjadi pendukungnya dalam Pemilihan Presiden AS. Pada era Donald Trump, dia didaulat menjadi Direktur CIA pada 2017 dan Menteri Luar Negeri AS pada 2018.

Dikenal sebagai salah satu loyalis terkuat Trump, Mike Pompeo beberapa kali memunculkan persepsi yang menuai sorotan. Salah satunya adalah ketika dirinya menyebut perlakuan China kepada Muslim Uighur sebagai genosida.

Baca juga: Pemerintahan Trump Sebut Represi China pada Uighur sebagai Genosida

Dikutip dari The Guardian, Pompeo mengatakan: “Saya telah menentukan bahwa RRC (Republik Rakyat Tiongkok) di bawah arahan dan kendali PKC (Partai Komunis Tiongkok), telah melakukan genosida terhadap Uighur yang mayoritas Muslim dan kelompok etnis dan agama minoritas lainnya di Xinjiang.

“Saya percaya genosida ini sedang berlangsung, dan bahwa kita menyaksikan upaya sistematis untuk menghancurkan Uyghur oleh negara-partai China,” tambahnya.

Lebih lanjut, Pompeo juga menuduh China melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Hal ini dibuktikan dengan pemenjaraan sewenang-wenang, penindasan, hingga pembatasan kegiatan beragama bagi minoritas.

Baca juga: Pompeo Sebut Syarat Arab Saudi untuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
5 Alasan China Mendukung...
5 Alasan China Mendukung Pakistan dalam Perang dengan India
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
Ubah Nama Teluk Meksiko...
Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Amerika, Google Digugat
Trump Dilaporkan Akan...
Trump Dilaporkan Akan Umumkan Pengakuan AS untuk Negara Palestina
Rahasia di Balik Keoknya...
Rahasia di Balik Keoknya Jet Tempur Rafale India oleh J-10C Pakistan
Rekomendasi
Hasil UFC 315: KO Brutal...
Hasil UFC 315: KO Brutal Barriault Bikin Bruno Silva Ditandu Keluar Octagon
Sore Penuh Cerita: Deretan...
Sore Penuh Cerita: Deretan Original Series Vision+ Tayang di RCTI Mulai 12 Mei!
Seekor Gorila Bertarung...
Seekor Gorila Bertarung dengan 100 Manusia, Siapa yang Menang? Ini Jawabannya
Berita Terkini
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi...
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi dan Ditahan di Singapura 2 Kali karena Menulis tentang Palestina
Militer Pakistan Umumkan...
Militer Pakistan Umumkan Telah Tembak Jatuh 77 Drone Israel yang Dioperasikan India
India Sangkal Sistem...
India Sangkal Sistem Rudal S-400-nya Hancur Diserang Jet Tempur JF-17 Pakistan
Benang Merah antara...
Benang Merah antara Jenderal Pakistan, Osama bin Laden, dan Senjata Nuklir
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
Infografis
Kapal Selam Nuklir China...
Kapal Selam Nuklir China yang Bikin AS Ketar-ketir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved