Korea Utara Klaim Sudah Mendekati Akhir Pandemi Covid-19

Selasa, 19 Juli 2022 - 01:30 WIB
loading...
Korea Utara Klaim Sudah...
Korea Utara Klaim Sudah Mendekati Akhir Pandemi Covid-19. FOTO/Reuters
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) berada di jalur untuk “akhirnya meredakan” krisis yang berasal dari wabah COVID-19 yang pertama kali diakui oleh negara itu. Pernyataan itu dikeluarkan Korut di saat sejumlah negara tetangga Asia lain memerangi gelombang infeksi baru yang didorong oleh subvarian Omicron.

Seperti dilaporkan Reuters, Korut menyatakan 99,98 persen dari 4,77 juta pasien demam sejak akhir April telah pulih sepenuhnya. Tetapi karena kurangnya pengujian, Korut belum merilis angka dari warga yang terbukti positif.



“Kampanye anti-epidemi ditingkatkan untuk akhirnya meredakan krisis sepenuhnya,” sebut pernyataan kantor berita Korut, KCNA. Dilaporkan pula, Korut telah melaporkan 310 orang lagi dengan gejala demam.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meragukan klaim Korut. WHO menyatakan bulan lalu, mereka yakin situasinya semakin buruk, bukan lebih baik, di tengah tidak adanya data independen. Deklarasi Korut bisa menjadi awal untuk memulihkan perdagangan yang lama terhambat oleh pandemi, kata seorang analis.

“Di bawah tren saat ini, Korut dapat mengumumkan dalam waktu kurang dari sebulan bahwa krisis COVID-19 telah berakhir dan itu bisa menjadi awal untuk melanjutkan perdagangan lintas batas,” kata Cheong Seong-chang, Direktur Institut Sejong Korut pusat studi di Korea Selatan.



Analis juga mengatakan, Korut yang otoriter telah menggunakan pandemi untuk memperketat kontrol sosial yang sudah ketat. Pyongyang menyalahkan wabahnya pada "hal-hal asing" di dekat perbatasannya dengan Selatan, mendesak rakyatnya untuk menghindari apa pun yang datang dari luar.

Kasus demam baru harian di Korut yang dilaporkan oleh KCNA telah menurun sejak negara tertutup itu pertama kali mengakui pada pertengahan Mei bahwa mereka sedang berjuang melawan wabah COVID-19.

Korut juga mengatakan telah mengembangkan metode baru untuk mendeteksi virus dan variannya dengan lebih baik, serta penyakit menular lainnya, seperti cacar monyet.



Klaim Korut tentang “stabilitas anti-epidemi” datang ketika negara-negara Asia lainnya bergulat dengan gelombang infeksi baru. China melaporkan 691 kasus baru pada Sabtu dengan infeksi menular lokal pada puncaknya sejak 23 Mei.

Di negara tetangga Selatan, infeksi COVID-19 harian melonjak pada hari Selasa di atas 40.000 untuk pertama kalinya dalam dua bulan, dengan pihak berwenang dan para ahli memperkirakan ratusan ribu kasus baru dalam beberapa minggu mendatang.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2213 seconds (0.1#10.140)