Profil Gotabaya Rajapaksa, Presiden Sri Lanka yang Kabur Saat Didemo Warganya
loading...
A
A
A
KOLOMBO - Kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa diserbu ribuan pengunjuk rasa yang berada di Kolombo.
Para demonstran ini menuntut pengunduran diri Presiden tersebut karena kepemimpinannya dianggap tidak becus mengatasi berbagai krisis.
Namun ketika banyak pendemo yang mengepung, Presiden Sri Lanka ini telah melarikan diri dan dipindahkan ke tempat yang aman.
Sri Lanka memang sedang mengalami krisis ekonomi yang besar. Inflasi yang merajalela membuat negara ini sedang berjuang mengimpor obat obatan serta bahan makanan.
Demonstrasi yang timbul ini pada akhirnya berujung ricuh. Meskipun petugas keamanan telah melakukan peringatan berupa melepas tembakan udara, aksi ini tetap berlanjut.
“Sebanyak 33 orang, termasuk anggota pasukan keamanan, terluka dan dirawat di Rumah Sakit Nasional Sri Lanka di Kolombo,” ungkap juru bicara rumah sakit kepada layanan BBC Sinhala.
Pada akhirnya Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah mengkonfirmasi akan mengundurkan diri.
Presiden yang telah menjabat sejak 16 November 2019 harus mundur karena kekuatan rakyat yang sukses menggulingkan pemimpin tersebut.
Para demonstran ini menuntut pengunduran diri Presiden tersebut karena kepemimpinannya dianggap tidak becus mengatasi berbagai krisis.
Namun ketika banyak pendemo yang mengepung, Presiden Sri Lanka ini telah melarikan diri dan dipindahkan ke tempat yang aman.
Sri Lanka memang sedang mengalami krisis ekonomi yang besar. Inflasi yang merajalela membuat negara ini sedang berjuang mengimpor obat obatan serta bahan makanan.
Demonstrasi yang timbul ini pada akhirnya berujung ricuh. Meskipun petugas keamanan telah melakukan peringatan berupa melepas tembakan udara, aksi ini tetap berlanjut.
“Sebanyak 33 orang, termasuk anggota pasukan keamanan, terluka dan dirawat di Rumah Sakit Nasional Sri Lanka di Kolombo,” ungkap juru bicara rumah sakit kepada layanan BBC Sinhala.
Pada akhirnya Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah mengkonfirmasi akan mengundurkan diri.
Presiden yang telah menjabat sejak 16 November 2019 harus mundur karena kekuatan rakyat yang sukses menggulingkan pemimpin tersebut.