Alih-alih Berempati, Nasionalis China Rayakan Eks PM Jepang Shinzo Abe Ditembak Mati
loading...
A
A
A
Seniman dan aktivis China Badiucao men-tweet pada hari Jumat bahwa beberapa nasionalis China sedang merayakan kematian Abe.
"Nasionalis China di Weibo mulai merayakan bahwa mantan PM Jepang Abe ditembak selama kampanye hari ini. Mereka menyebut penyerang sebagai 'pahlawan' dan mengirim harapan kematian kepada Abe," tulis Badiucao, seperti dikutip Newsweek, Sabtu (9/7/2022).
Seniman tersebut mengutip sebuah posting dari WeChat, platform media sosial populer di China, yang mengatakan: "Saya harap ini adalah PM Jepang saat ini tertembak...dan juga dari Korea."
Menurut posting aktivis tersebut, komentar yang lain di platform berisi candaan tentang makan semangkuk nasi ekstra untuk merayakan kematian Abe.
Dia juga mem-posting tangkapan layar dari balasan Twitter yang mengatakan: "Abe sudah mati, ini seperti, buka sampanye".
Yang lain men-tweet: "Saya benci pemerintah negara saya, tetapi itu tidak menghentikan saya untuk mencintai negara saya, merayakan kematian Abe. Bagus untuk kematian. Sampanye pop! selesai."
"Saya menunggu kematian Abe," bunyi posting kubu nasionalis China yang diperlihatkan seniman tersebut. "Siapa penyerangnya, saya ingin menyumbangkan uang," imbuh posting warga China lainnya. "Saya harus mengatakan, ini adalah berita bagus."
Seniman terseut bahkan menunjukkan foto percakapan WeChat kelompok nasionalis China dengan gambar tersangka penembak yang ditangkap.
"Terima kasih pahlawan anti-Jepang," bunyi salah satu pesan. Sementara yang lain berbunyi; "Bisakah saya tertawa?".
Ada juga pengguna media sosial China, yang juga dilaporkan sebagai kubu nasionalis, mem-posting meme untuk mengejek pembunuhan Abe, membandingkannya dengan pembunuhan mantan Presiden AS John F Kennedy. Kennedy ditembak mati saat dia konvoi mobil melewati pusat kota Dallas pada 22 November 1963.
"Nasionalis China di Weibo mulai merayakan bahwa mantan PM Jepang Abe ditembak selama kampanye hari ini. Mereka menyebut penyerang sebagai 'pahlawan' dan mengirim harapan kematian kepada Abe," tulis Badiucao, seperti dikutip Newsweek, Sabtu (9/7/2022).
Seniman tersebut mengutip sebuah posting dari WeChat, platform media sosial populer di China, yang mengatakan: "Saya harap ini adalah PM Jepang saat ini tertembak...dan juga dari Korea."
Menurut posting aktivis tersebut, komentar yang lain di platform berisi candaan tentang makan semangkuk nasi ekstra untuk merayakan kematian Abe.
Dia juga mem-posting tangkapan layar dari balasan Twitter yang mengatakan: "Abe sudah mati, ini seperti, buka sampanye".
Yang lain men-tweet: "Saya benci pemerintah negara saya, tetapi itu tidak menghentikan saya untuk mencintai negara saya, merayakan kematian Abe. Bagus untuk kematian. Sampanye pop! selesai."
"Saya menunggu kematian Abe," bunyi posting kubu nasionalis China yang diperlihatkan seniman tersebut. "Siapa penyerangnya, saya ingin menyumbangkan uang," imbuh posting warga China lainnya. "Saya harus mengatakan, ini adalah berita bagus."
Seniman terseut bahkan menunjukkan foto percakapan WeChat kelompok nasionalis China dengan gambar tersangka penembak yang ditangkap.
"Terima kasih pahlawan anti-Jepang," bunyi salah satu pesan. Sementara yang lain berbunyi; "Bisakah saya tertawa?".
Ada juga pengguna media sosial China, yang juga dilaporkan sebagai kubu nasionalis, mem-posting meme untuk mengejek pembunuhan Abe, membandingkannya dengan pembunuhan mantan Presiden AS John F Kennedy. Kennedy ditembak mati saat dia konvoi mobil melewati pusat kota Dallas pada 22 November 1963.