Alhamdulillah, Sejauh Ini Ibadah Haji Bebas COVID-19
loading...
A
A
A
MAKKAH - Gubernur wilayah Makkah dan presiden Komite Haji Pusat, Pangeran Khalid al Faisal, mengkonfirmasi bahwa sejauh ini tidak ada infeksi COVID-19 yang terdeteksi di antara para jamaah pada hari pertama haji .
Di Mina, Pangeran Khalid memuji persiapan haji Arab Saudi setelah dua tahun menggelar haji dengan kapasitas terbatas karena pandemi.
“Kerajaan tidak menghentikan haji selama dua tahun terakhir meskipun ada pandemi COVID-19, tetapi diadakan dalam kapasitas terbatas," jelas Pangeran Khalid.
"Tahun ini kami menyambut satu juta jamaah dan kerajaan merasa terhormat untuk melayani peziarah kapan saja dan di mana saja," imbuhnya seperti dikutip dari The National, Jumat (8/7/2022).
Dia lantas mengkonfirmasi bahwa 19 orang yang bertanggung jawab atas pelanggaran pembatasan haji dengan mengangkut orang yang tidak berwenang telah ditangkap dan 79 orang yang menjalankan kampanye haji palsu juga ditahan.
Pangeran Khalid mengatakan 150.000 petugas keamanan dan pekerja di lapangan ditempatkan untuk melayani jamaah haji tahun ini.
Lebih dari 2.500 orang yang melanggar pembatasan keamanan perbatasan juga ditangkap pada hari-hari menjelang haji. Mereka diduga mencoba masuk ke tempat suci untuk menunaikan ibadah haji tanpa izin.
Kerumunan besar umat Muslim berjubah terlihat berdoa di Gunung Arafat Arab Saudi pada hari Jumat, puncak dari ibadah haji terbesar sejak pandemi yang memaksa pengurangan drastis dalam jumlah dua tahun berturut-turut.
Hari Arafah adalah hari kedua haji, ketika orang-orang beriman melakukan perjalanan ke tempat Adam dan Hawa pertama kali bertemu lagi setelah mereka dibuang ke Bumi dan tempat di mana Nabi Muhammad memberikan khotbah terakhirnya.
Usai khotbah, jamaah haji akan menghabiskan sore hari dengan sholat di gunung. Mereka kemudian akan menuju ke Muzdalifah setelah matahari terbenam, di mana mereka akan mengambil kerikil untuk ritual melempar jumroh simbolis melempari setan pada hari Sabtu.
Di Mina, Pangeran Khalid memuji persiapan haji Arab Saudi setelah dua tahun menggelar haji dengan kapasitas terbatas karena pandemi.
“Kerajaan tidak menghentikan haji selama dua tahun terakhir meskipun ada pandemi COVID-19, tetapi diadakan dalam kapasitas terbatas," jelas Pangeran Khalid.
"Tahun ini kami menyambut satu juta jamaah dan kerajaan merasa terhormat untuk melayani peziarah kapan saja dan di mana saja," imbuhnya seperti dikutip dari The National, Jumat (8/7/2022).
Dia lantas mengkonfirmasi bahwa 19 orang yang bertanggung jawab atas pelanggaran pembatasan haji dengan mengangkut orang yang tidak berwenang telah ditangkap dan 79 orang yang menjalankan kampanye haji palsu juga ditahan.
Pangeran Khalid mengatakan 150.000 petugas keamanan dan pekerja di lapangan ditempatkan untuk melayani jamaah haji tahun ini.
Lebih dari 2.500 orang yang melanggar pembatasan keamanan perbatasan juga ditangkap pada hari-hari menjelang haji. Mereka diduga mencoba masuk ke tempat suci untuk menunaikan ibadah haji tanpa izin.
Kerumunan besar umat Muslim berjubah terlihat berdoa di Gunung Arafat Arab Saudi pada hari Jumat, puncak dari ibadah haji terbesar sejak pandemi yang memaksa pengurangan drastis dalam jumlah dua tahun berturut-turut.
Hari Arafah adalah hari kedua haji, ketika orang-orang beriman melakukan perjalanan ke tempat Adam dan Hawa pertama kali bertemu lagi setelah mereka dibuang ke Bumi dan tempat di mana Nabi Muhammad memberikan khotbah terakhirnya.
Usai khotbah, jamaah haji akan menghabiskan sore hari dengan sholat di gunung. Mereka kemudian akan menuju ke Muzdalifah setelah matahari terbenam, di mana mereka akan mengambil kerikil untuk ritual melempar jumroh simbolis melempari setan pada hari Sabtu.
(ian)