Macron Tolak Tetapkan Rusia sebagai Negara Sponsor Terorisme
loading...

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menggelar konferensi pers di Kiev, Ukraina, pada 8 Februari 2022. Foto/REUTERS/Gleb Garanich
A
A
A
PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak mendukung usul Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menunjuk Rusia sebagai “sponsor terorisme”.
Macron menjelaskan Paris tidak memerlukan “definisi” apa pun untuk memberikan sanksi kepada Moskow atau mengutuk dugaan “kejahatan perangnya.”
Pada Senin (27/6/2022), Zelensky mengklaim, "Negara Rusia telah menjadi organisasi teroris terbesar di dunia. Dan ini harus menjadi fakta hukum,” tulis presiden Ukraina di Telegram.
Baca juga: Tentara Bayaran Asing Tembaki Pasukan Ukraina Teman Sendiri
Mengomentari pernyataan Zelensky selama konferensi pers pada Selasa (28/6/2022), Macron mengatakan negaranya tidak mengikuti “metodologi” seperti itu dan telah konsisten dalam pendekatannya terhadap “kejahatan perang” Rusia.
Mengacu pada dugaan pembunuhan warga sipil di kota Bucha oleh pasukan Rusia yang dibantah keras Moskow, Macron menyatakan, “Ini adalah kejahatan perang.”
Baca juga: Kremlin: Serangan Rusia akan Berakhir Saat Ukraina Menyerah
Dia menekankan, Paris mengutuk para pelaku dan mendukung penyelidikan yang pada akhirnya akan membawa mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman ke "keadilan Ukraina dan internasional."
Selain itu, Prancis tidak memerlukan definisi yudisial untuk memberikan sanksi kepada Rusia, klaim Macron.
“Kami memberikan sanksi kepada Rusia dan kami tidak memerlukan definisi apa pun untuk melaksanakan sanksi ini,” ujar pemimpin Prancis itu.
Macron menjelaskan Paris tidak memerlukan “definisi” apa pun untuk memberikan sanksi kepada Moskow atau mengutuk dugaan “kejahatan perangnya.”
Pada Senin (27/6/2022), Zelensky mengklaim, "Negara Rusia telah menjadi organisasi teroris terbesar di dunia. Dan ini harus menjadi fakta hukum,” tulis presiden Ukraina di Telegram.
Baca juga: Tentara Bayaran Asing Tembaki Pasukan Ukraina Teman Sendiri
Mengomentari pernyataan Zelensky selama konferensi pers pada Selasa (28/6/2022), Macron mengatakan negaranya tidak mengikuti “metodologi” seperti itu dan telah konsisten dalam pendekatannya terhadap “kejahatan perang” Rusia.
Mengacu pada dugaan pembunuhan warga sipil di kota Bucha oleh pasukan Rusia yang dibantah keras Moskow, Macron menyatakan, “Ini adalah kejahatan perang.”
Baca juga: Kremlin: Serangan Rusia akan Berakhir Saat Ukraina Menyerah
Dia menekankan, Paris mengutuk para pelaku dan mendukung penyelidikan yang pada akhirnya akan membawa mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman ke "keadilan Ukraina dan internasional."
Selain itu, Prancis tidak memerlukan definisi yudisial untuk memberikan sanksi kepada Rusia, klaim Macron.
“Kami memberikan sanksi kepada Rusia dan kami tidak memerlukan definisi apa pun untuk melaksanakan sanksi ini,” ujar pemimpin Prancis itu.
Lihat Juga :