Inggris Peringatkan Bisa Kirim Pengungsi Ukraina ke Rwanda

Sabtu, 25 Juni 2022 - 00:15 WIB
loading...
Inggris Peringatkan...
PM Inggris Boris Johnson berada di kelas saat mengunjungi sekolah GS Kacyiru II di sela Commonwealth Heads of Government Meeting (CHOGM) di Kigali, Rwanda, 23 Juni 2022. Foto/Dan Kitwood/REUTERS
A A A
LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menyatakan pengungsi Ukraina yang tiba di Inggris secara ilegal dapat dideportasi ke Rwanda untuk diproses.

Johnson mengungkapkan hal itu saat ditanya tentang kemungkinan migran Ukraina dikirim ke negara Afrika Tengah itu selama kunjungannya ke ibu kota Rwanda, Kigali, Kamis (23/6/2022).

“Satu-satunya keadaan di mana orang akan dikirim ke Rwanda adalah jika mereka datang ke Inggris secara ilegal, dan dengan demikian merusak rute aman dan legal yang kami miliki,” jawab dia.



Inggris telah mengeluarkan sekitar 130.000 visa untuk warga negara Ukraina di tengah konflik dengan Rusia.



"Mereka memiliki setidaknya dua rute yang sangat baik untuk datang ke (Inggris)," ujar perdana menteri.

“Tetapi jika Anda datang ke sini secara ilegal, Anda merusak semua orang yang datang ke sini secara legal. Dan itu gila. Jadi saya khawatir jawabannya adalah, saya kira, ya, secara teori itu bisa terjadi,” papar dia.

Namun, Johnson menambahkan “sangat tidak mungkin” bahwa ada warga Ukraina yang benar-benar akan dipaksa melakukan perjalanan sejauh 4.000 mil dari Inggris ke Afrika Tengah.

Pernyataan itu berbeda dari klaim perdana menteri sebelumnya bulan lalu, saat dia mengatakan deportasi para migran yang datang dari Ukraina “tidak akan terjadi.”

Skema kontroversial untuk mendeportasi migran ilegal ke Rwanda untuk diproses diumumkan pemerintah Inggris pada April, dan akan menelan biaya total USD147,2 juta.

Johnson bersikeras strategi itu akan merusak model bisnis pedagang manusia, yang mengangkut orang ke Inggris secara ilegal.

Namun, proyek tersebut mendapat banyak kritik dari oposisi dan kelompok hak asasi manusia.

Penerbangan perdana ke Rwanda dibatalkan sebagai akibat dari keputusan menit terakhir oleh Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR).

Menteri Dalam Negeri Bayangan Yvette Cooper mengecam Johnson atas komentar terbarunya, dengan mengatakan, "Memalukan bahwa perdana menteri berpikir tidak apa-apa mengirim orang Ukraina yang melarikan diri dari perang yang tiba di sini tanpa surat-surat yang tepat ribuan mil ke Rwanda sebagai gantinya."

“Kami telah berulang kali memperingatkan kebijakan ini tidak dapat dijalankan, tidak etis, sangat mahal dan berisiko memperburuk perdagangan orang. Perdana menteri harus meninggalkan ini sekarang,” tegas politikus Partai Buruh itu.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Dari 30 Negara, Hanya...
Dari 30 Negara, Hanya 6 Sekutu NATO yang Bersedia Kerahkan Tentara ke Ukraina
Zelensky Tuding 155...
Zelensky Tuding 155 Tentara China Ikut Berperang di Ukraina, Rusia: Beijing Tetap Seimbang
Siapa Aleksey Zubritsky?...
Siapa Aleksey Zubritsky? Kosmonot Rusia yang Jadi Buronan Ukraina karena Menolak Wajib Militer dan Dituduh Berkhianat
Zelensky: 155 Warga...
Zelensky: 155 Warga China Ikut Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Jenderal Tertinggi Ukraina...
Jenderal Tertinggi Ukraina Minta Mobilisasi 30.000 Tentara Per Bulan untuk Perang Melawan Rusia
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Sokong Rusia Melawan Ukraina, AS Cemas
Pangeran Harry Klaim...
Pangeran Harry Klaim Dapat Ancaman Pembunuhan dari al-Qaeda
Hampir 1.000 Prajurit...
Hampir 1.000 Prajurit Angkatan Udara Israel Teken Petisi Tolak Perang Gaza
Lawan Tarif Trump, Xi...
Lawan Tarif Trump, Xi Jinping: China Tak Takut!
Rekomendasi
Terima SK Kemenkum,...
Terima SK Kemenkum, IKA PMII Langsung Tancap Gas
Hasil Olah TKP Kasus...
Hasil Olah TKP Kasus Dokter PPDS Anestasi Perkosa 3 Pasien: Semua Dibius Lebih Dulu
Izin Resmi Terbit, UIN...
Izin Resmi Terbit, UIN Walisongo Kini Miliki Fakultas Kedokteran
Berita Terkini
Ingin Tetak Eksis, Mantan...
Ingin Tetak Eksis, Mantan Wapres AS Kamala Harris Punya Ambisi Politik Baru
2 jam yang lalu
Bukan Hanya Prajurit...
Bukan Hanya Prajurit Israel, 2.000 Dosen dan 100 Dokter Militer Desak Netanyahu Hentikan Perang Gaza
2 jam yang lalu
Kolonel Perempuan AS...
Kolonel Perempuan AS Dipecat karena Tidak Suka Politik dan Berani Berbeda Sikap dengan Wapres
4 jam yang lalu
Siapa Yamaguchi-gumi?...
Siapa Yamaguchi-gumi? Sindikat Yakuza Terbesar dan Terkaya di Jepang
5 jam yang lalu
Israel dan Turki Kerap...
Israel dan Turki Kerap Bersitegang dalam Isu Gaza, tapi untuk Suriah, Mereka Mesra dan Kompak
6 jam yang lalu
Ahmed Manasra Ditangkap...
Ahmed Manasra Ditangkap Israel saat Berusia 13 Tahun, Kini Dia Dibebaskan dan Jadi Ikon Perlawanan Palestina
7 jam yang lalu
Infografis
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Bantu Rusia Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved