Lavrov: Inggris Ingin Membuat Rusia Bertekuk Lutut
loading...
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menegaskan tidak ada cara meningkatkan hubungan Rusia dan Inggris sementara London ingin membuat Moskow “bertekuk lutut”.
Dia menjawab pertanyaan dari penyiar negara Inggris BBC, pada Kamis (16/6/2022), tentang keadaan hubungan yang suram antara kedua negara.
“Saya rasa tidak ada lagi ruang untuk bermanuver,” jawab Lavrov.
“Karena (Perdana Menteri Boris) Johnson dan (Menteri Luar Negeri Liz) Truss mengatakan secara terbuka: 'Kita harus mengalahkan Rusia, kita harus membuat Rusia bertekuk lutut. Ayo, lakukanlah,” ujar Lavrov dilansir RT.com.
Ditanya tentang bagaimana Moskow saat ini melihat Inggris, Lavrov mengatakan, “Satu negara yang sekali lagi mencoba mengorbankan kepentingan rakyatnya untuk ambisi para politisi, yang hanya memikirkan pemilu berikutnya dan tidak ada yang lain.”
Inggris termasuk di antara banyak negara yang telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia sebagai tanggapan atas kampanye militernya di Ukraina.
London telah memasok senjata ke Kiev, termasuk rudal permukaan-ke-udara dan anti-tank.
Truss berpendapat bulan lalu bahwa tindakan Rusia di Ukraina “harus dihadapi dengan kekerasan.”
“Kita harus bersikukuh memastikan kemenangan Ukraina dengan bantuan militer dan sanksi. Sekarang kami tidak bisa lagi melepaskan kaki dari pedal gas,” tegas Truss.
Pada Februari, Inggris memasukkan Lavrov, serta Presiden Rusia Vladimir Putin ke dalam daftar hitam.
Pada April, Rusia memberikan sanksi kepada PM Johnson, Truss, dan anggota senior pemerintah Inggris lainnya karena “tindakan bermusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Mereka dilarang masuk ke Rusia.
Dia menjawab pertanyaan dari penyiar negara Inggris BBC, pada Kamis (16/6/2022), tentang keadaan hubungan yang suram antara kedua negara.
“Saya rasa tidak ada lagi ruang untuk bermanuver,” jawab Lavrov.
“Karena (Perdana Menteri Boris) Johnson dan (Menteri Luar Negeri Liz) Truss mengatakan secara terbuka: 'Kita harus mengalahkan Rusia, kita harus membuat Rusia bertekuk lutut. Ayo, lakukanlah,” ujar Lavrov dilansir RT.com.
Ditanya tentang bagaimana Moskow saat ini melihat Inggris, Lavrov mengatakan, “Satu negara yang sekali lagi mencoba mengorbankan kepentingan rakyatnya untuk ambisi para politisi, yang hanya memikirkan pemilu berikutnya dan tidak ada yang lain.”
Inggris termasuk di antara banyak negara yang telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia sebagai tanggapan atas kampanye militernya di Ukraina.
London telah memasok senjata ke Kiev, termasuk rudal permukaan-ke-udara dan anti-tank.
Truss berpendapat bulan lalu bahwa tindakan Rusia di Ukraina “harus dihadapi dengan kekerasan.”
“Kita harus bersikukuh memastikan kemenangan Ukraina dengan bantuan militer dan sanksi. Sekarang kami tidak bisa lagi melepaskan kaki dari pedal gas,” tegas Truss.
Pada Februari, Inggris memasukkan Lavrov, serta Presiden Rusia Vladimir Putin ke dalam daftar hitam.
Pada April, Rusia memberikan sanksi kepada PM Johnson, Truss, dan anggota senior pemerintah Inggris lainnya karena “tindakan bermusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Mereka dilarang masuk ke Rusia.
(sya)