Pepet Pesawat Intai Kanada, Pilot China Acungkan Jari Tengah

Jum'at, 03 Juni 2022 - 09:50 WIB
loading...
Pepet Pesawat Intai Kanada, Pilot China Acungkan Jari Tengah
Jet tempur siluman J-20 China. Foto/Newsweek
A A A
OTTAWA - Pejabat senior pemerintah Kanada mengungkapkan kekhawatirannya atas eskalasi berbahaya dalam agresi yang dilakukan oleh pilot jettempur China di langit kawasan Asia Pasifik.

Berbagai sumber di Pasukan Kanada dan pemerintah federal mengatakan bahwa jet-jet tempur China berulang kali "mendengungkan" pesawat pengintai Kanada yang merupakan bagian dari misi PBB di atas perairan internasional.

Untuk diketahui pesawat CP-140 Aurora Kanada saat ini mengambil bagian dalam Operasi Neon, bagian dari upaya PBB untuk memantau sanksi terhadap Korea Utara (Korut) dan mencegah pengembangan senjata pemusnah massal negara nakal itu. Pesawat sering diterbangkan oleh beberapa awak secara bergantian.

"Jet-jet itu sering terbang sedekat 20 hingga 100 kaki dari pesawat Kanada," kata sumber - begitu dekat sehingga pilot Kanada dapat melakukan kontak mata dengan pilot China, dan kadang-kadang melihat mereka mengangkat jari tengah seperti dikutip dari Global News, Jumat (3/6/2022).

Sumber itu berbicara dengan syarat anonim karena membahas informasi sensitif.



Sumber mengatakan kepada Global News ada sekitar 60 intersep sejenis ini dengan jet tempur China sejak Natal, lebih dari dua lusin di antaranya dianggap berbahaya.

Menurut sumber tersebut pemerintah Kanada telah mengirim beberapa teguran diplomatik ke Beijing tentang insiden tersebut menyebut perilaku pilot China “tidak aman dan tidak profesional.”

China diyakini tidak menanggapi teguran itu, yang tidak menghentikan insiden itu dan terus berlanjut.

Satu sumber mengatakan kepada Global News bahwa sebelum setiap misi, pilot dan komandan mereka mendiskusikan potensi risiko dan apakah akan melanjutkan penerbangan. Kekhawatiran sekarang, kata sumber itu, adalah bahwa taktik "berdengung" oleh pilot jet tempur China akan tetap ada, meningkatkan tingkat risiko untuk penerbangan di masa depan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1743 seconds (0.1#10.140)