Jet Tempur Iran Jatuh, Dua Pilot Tewas
loading...
Jet tempur F-7 Iran jatuh saat latihan, dua pilot tewas. Foto/Ilustrasi
A
A
A
TEHERAN - Dua pilot Iran tewas setelah jet tempur F-7 yang mereka awaki jatuh di dekat Anarak, 200 km sebelah timur kota Isfahan. Demikian laporan kantor berita resmi Iran, IRNA.
“Misi jet adalah untuk berlatih menembak tetapi terjadi kecelakaan pada pukul 08:30,” kata seorang pejabat dari provinsi Isfahan kepada IRNA seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (24/5/2022).
Mohammad Reza Jannesari, seorang pejabat keamanan dari provinsi tersebut, mengatakan jet tempur itu mengalami masalah teknis selama operasi pelatihan dan jatuh seperti dilansir dari Al Jazeera.
Jannesari mengidentifikasi dua pilot sebagai Mayor Qasem Zamani dan peserta pelatihan Mohammad Javad Bai.
Para ahli mengatakan Iran memiliki catatan keselamatan udara yang buruk, dengan kecelakaan berulang, mayoritas melibatkan pesawat yang dibeli sebelum Revolusi Islam 1979 dan kekurangan suku cadang untuk pemeliharaan.
Pada bulan Februari, sebuah jet F5 yang digunakan oleh militer Iran menabrak dinding sebuah sekolah di kota barat laut Tabriz, menewaskan dua pilot dan satu orang di darat.
Angkatan udara Iran memiliki bermacam-macam pesawat militer buatan AS yang dibeli sebelum Revolusi Islam 1979. Negeri Mullah itu juga memiliki pesawat MiG dan Sukhoi buatan Rusia.
Sanksi Barat selama beberapa dekade telah mempersulit untuk mendapatkan suku cadang dan merawat pesawat yang sudah tua. Kecelakaan kadang-kadang terjadi di antara armadanya yang goyah.
Iran diyakini telah memodifikasi pesawat tempur F-7 miliknya setelah jet tempur China J-7 yang dianggap sebagai tiruan dari MiG-21 era Soviet. Beijing membangun pesawat untuk ekspor ke negara-negara termasuk Pakistan, Iran, Sudan dan Korea Utara. Pilot Iran selama bertahun-tahun telah menggunakan F-7 untuk pelatihan, dengan beberapa kecelakaan.
“Misi jet adalah untuk berlatih menembak tetapi terjadi kecelakaan pada pukul 08:30,” kata seorang pejabat dari provinsi Isfahan kepada IRNA seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (24/5/2022).
Mohammad Reza Jannesari, seorang pejabat keamanan dari provinsi tersebut, mengatakan jet tempur itu mengalami masalah teknis selama operasi pelatihan dan jatuh seperti dilansir dari Al Jazeera.
Jannesari mengidentifikasi dua pilot sebagai Mayor Qasem Zamani dan peserta pelatihan Mohammad Javad Bai.
Para ahli mengatakan Iran memiliki catatan keselamatan udara yang buruk, dengan kecelakaan berulang, mayoritas melibatkan pesawat yang dibeli sebelum Revolusi Islam 1979 dan kekurangan suku cadang untuk pemeliharaan.
Pada bulan Februari, sebuah jet F5 yang digunakan oleh militer Iran menabrak dinding sebuah sekolah di kota barat laut Tabriz, menewaskan dua pilot dan satu orang di darat.
Angkatan udara Iran memiliki bermacam-macam pesawat militer buatan AS yang dibeli sebelum Revolusi Islam 1979. Negeri Mullah itu juga memiliki pesawat MiG dan Sukhoi buatan Rusia.
Sanksi Barat selama beberapa dekade telah mempersulit untuk mendapatkan suku cadang dan merawat pesawat yang sudah tua. Kecelakaan kadang-kadang terjadi di antara armadanya yang goyah.
Iran diyakini telah memodifikasi pesawat tempur F-7 miliknya setelah jet tempur China J-7 yang dianggap sebagai tiruan dari MiG-21 era Soviet. Beijing membangun pesawat untuk ekspor ke negara-negara termasuk Pakistan, Iran, Sudan dan Korea Utara. Pilot Iran selama bertahun-tahun telah menggunakan F-7 untuk pelatihan, dengan beberapa kecelakaan.
(ian)
Explore More