Utusan PBB Sambangi Xinjiang di Bawah Pengawasan China

Selasa, 24 Mei 2022 - 15:23 WIB
loading...
Utusan PBB Sambangi...
Ketua Dewan HAM PBB Michelle Bachelet. Foto/France24
A A A
BEIJING - China menyebut misi Kepala Hak Asasi PBB sebagai kesempatan untuk mengklarifikasi informasi yang salah jelang kunjungan utusan PBB itu ke Xinjiang hari ini Selasa (24/5/2022) ketika orang-orang Uighur memperingatkan aksi hubungan masyarakat mungkin menunggu.

Partai Komunis China yang berkuasa dituduh menahan lebih dari satu juta orang Uighur dan minoritas Muslim lainnya di wilayah barat jauh sebagai bagian dari tindakan keras selama bertahun-tahun yang dicap oleh Amerika Serikat (AS) dan anggota parlemen di negara-negara Barat sebagai "genosida".

China dengan keras membantah tuduhan itu, menyebutnya sebagai "kebohongan abad ini".

Michelle Bachelet diperkirakan akan mengunjungi kota Urumqi dan Kashgar di Xinjiang pada hari ini dan Rabu esok sebagai bagian dari tur selama enam hari.

Dia bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi jelang perjalanannya ke Xinjiang, yang juga menyatakan harapan bahwa perjalanan ini akan membantu meningkatkan pemahaman dan kerja sama, dalam pembicaraan pertemuan yang dirilis Senin malam.

Tetapi warga Uighur, korban utama dari kampanye penindasan yang dituduhkan, menimbulkan keraguan tentang kehadirannya jika perjalanan itu sangat terkendali seperti yang diharapkan.

Nursimangul Abdureshid, seorang warga Uighur yang tinggal di Turki, mengatakan dia tidak terlalu berharap bahwa perjalanan itu dapat membawa perubahan.

Baca juga: China Diduga Berupaya Alihkan Isu Pelanggaran HAM Muslim Uighur

"Saya meminta mereka untuk mengunjungi korban seperti anggota keluarga saya, bukan adegan yang sudah disiapkan sebelumnya oleh pemerintah China," katanya kepada AFP seperti dilansir dari France24.

"Jika tim PBB tidak dapat memiliki akses tak terbatas di Xinjiang, saya tidak akan menerima apa yang disebut laporan mereka," imbuhnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
5 Alasan China Mendukung...
5 Alasan China Mendukung Pakistan dalam Perang dengan India
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Pesawat J-10 China Jagoan...
Pesawat J-10 China Jagoan Pakistan saat Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Diskon PBB-P2 di Jakarta...
Diskon PBB-P2 di Jakarta Resmi Berlaku, Ini Syarat Pemberian NJOPTKP
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Usai Kerusuhan, 56 Warga...
Usai Kerusuhan, 56 Warga Binaan Lapas Muara Beliti Dipindah ke Nusakambangan
Uji Benturan, JAECOO...
Uji Benturan, JAECOO J7 Raih 5 Bintang dari Euro NCAP
Habiburokhman Jadi Penjamin...
Habiburokhman Jadi Penjamin Mahasiswi ITB Dibebaskan, Aktivis 98: Jamin Demokrasi Tetap Terjaga
Berita Terkini
267 Paus yang Pernah...
267 Paus yang Pernah Memimpin Gereja Katolik
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Ini Bukti Militer Pakistan...
Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Benazir Bhutto Sunni...
Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya
Infografis
Bina Siswa Nakal di...
Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved