Negara yang Pernah Keluar dari PBB, Nomor 1 Soroti Dominasi Barat
loading...
A
A
A
NEW YORK - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan organisasi persatuan negara-negara di dunia yang memiliki tujuan menjaga perdamaian, membina hubungan persahabatan, dan membangun kerja sama internasional.
Terbentuknya PBB tidak terlepas dari adanya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang telah berdiri sebelumnya.
LBB adalah organisasi yang dibentuk untuk membangun kerja sama dan mencapai perdamaian internasional. LBB didirikan di bawah Perjanjian Versaille pada tahun 1919.
LBB dibubarkan karena dianggap tidak mampu menangani Perang Dunia II yang melibatkan negara-negara di Eropa dan Asia Pasifik.
Kemudian, PBB resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945, ditandai dengan piagam PBB yang diratifikasi oleh China, Prancis, Uni Soviet, Inggris, Amerika Serikat, dan mayoritas penandatangan lainnya.
Sebelum dibubarkan pada tanggal 18 April 1946, LBB memiliki 58 negara sebagai anggotanya. Sementara saat PBB didirikan, anggotanya berjumlah 51 negara.
Baik di masa LBB maupun PBB, terdapat anggota yang memutuskan untuk keluar dari LBB. Berikut ini negara yang pernah keluar dari LBB dan PBB:
1. Indonesia
Indonesia merupakan satu-satunya negara yang pernah keluar dari PBB. Pada masa pemerintahan Soekarno, tepatnya pada 7 Januari 1965, Indonesia memutuskan mengundurkan diri dari PBB.
Soekarno saat itu kurang setuju dengan PBB. Menurutnya, PBB dianggap tidak netral karena menjadikan Amerika Serikat sebagai markas.
Sementara pada waktu itu, Amerika Serikat sedang perang dingin dengan Uni Soviet. Ketidaknetralan juga terlihat dari jabatan sekretariat PBB yang selalu dipegang Amerika Serikat. Sehingga kebijakan yang dibuat lebih mengutamakan kepentingan Barat.
Pada tahun 1946, Dewan Keamanan PBB berencana memasukkan Malaysia sebagai anggota tidak tetap keamanan PBB.
Setelahnya, pada 7 Januari 1965, rencana tersebut dilakukan oleh PBB dan tepat di hari itu juga Soekarno mendeklarasikan Indonesia keluar dari keanggotaan PBB.
Melansir dari laman Kementerian Luar Negeri, pada 19 September 1966, setelah pergantian pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru, Indonesia kemudian bermaksud melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB.
Pada 28 September 1966, Indonesia kembali menjadi anggota PBB.
2. Argentina
Argentina merupakan salah satu anggota pendiri LBB. Pada 1921, Argentina memutuskan keluar dari LBB karena penolakan resolusi Argentina bahwa semua negara berdaulat diterima di LBB.
Kemudian pada tahun 1933, Pemerintah Republik Argentina memberi tahu Sekretaris Jenderal bahwa parlemennya menyetujui perjanjian LBB dan kembali bergabung dengan organisasi tersebut.
3. Jepang
Pada 1931, Jepang melakukan invasi ke Manchuria dan mendirikan negara boneka di sana bernama Manchukuo.
Kemudian, pada 27 Maret 1933, Majelis LBB menerima laporan yang menyalahkan Jepang atas peristiwa di Manchuria.
42 negara anggota LBB menyatakan persetujuan atas laporan tersebut, hanya Jepang yang menolak. Sebagai respons atas hal tersebut, saat itu pula Jepang mengumumkan keluar dari LBB.
Terbentuknya PBB tidak terlepas dari adanya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang telah berdiri sebelumnya.
LBB adalah organisasi yang dibentuk untuk membangun kerja sama dan mencapai perdamaian internasional. LBB didirikan di bawah Perjanjian Versaille pada tahun 1919.
LBB dibubarkan karena dianggap tidak mampu menangani Perang Dunia II yang melibatkan negara-negara di Eropa dan Asia Pasifik.
Kemudian, PBB resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945, ditandai dengan piagam PBB yang diratifikasi oleh China, Prancis, Uni Soviet, Inggris, Amerika Serikat, dan mayoritas penandatangan lainnya.
Sebelum dibubarkan pada tanggal 18 April 1946, LBB memiliki 58 negara sebagai anggotanya. Sementara saat PBB didirikan, anggotanya berjumlah 51 negara.
Baik di masa LBB maupun PBB, terdapat anggota yang memutuskan untuk keluar dari LBB. Berikut ini negara yang pernah keluar dari LBB dan PBB:
1. Indonesia
Indonesia merupakan satu-satunya negara yang pernah keluar dari PBB. Pada masa pemerintahan Soekarno, tepatnya pada 7 Januari 1965, Indonesia memutuskan mengundurkan diri dari PBB.
Soekarno saat itu kurang setuju dengan PBB. Menurutnya, PBB dianggap tidak netral karena menjadikan Amerika Serikat sebagai markas.
Sementara pada waktu itu, Amerika Serikat sedang perang dingin dengan Uni Soviet. Ketidaknetralan juga terlihat dari jabatan sekretariat PBB yang selalu dipegang Amerika Serikat. Sehingga kebijakan yang dibuat lebih mengutamakan kepentingan Barat.
Pada tahun 1946, Dewan Keamanan PBB berencana memasukkan Malaysia sebagai anggota tidak tetap keamanan PBB.
Setelahnya, pada 7 Januari 1965, rencana tersebut dilakukan oleh PBB dan tepat di hari itu juga Soekarno mendeklarasikan Indonesia keluar dari keanggotaan PBB.
Melansir dari laman Kementerian Luar Negeri, pada 19 September 1966, setelah pergantian pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru, Indonesia kemudian bermaksud melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB.
Pada 28 September 1966, Indonesia kembali menjadi anggota PBB.
2. Argentina
Argentina merupakan salah satu anggota pendiri LBB. Pada 1921, Argentina memutuskan keluar dari LBB karena penolakan resolusi Argentina bahwa semua negara berdaulat diterima di LBB.
Kemudian pada tahun 1933, Pemerintah Republik Argentina memberi tahu Sekretaris Jenderal bahwa parlemennya menyetujui perjanjian LBB dan kembali bergabung dengan organisasi tersebut.
3. Jepang
Pada 1931, Jepang melakukan invasi ke Manchuria dan mendirikan negara boneka di sana bernama Manchukuo.
Kemudian, pada 27 Maret 1933, Majelis LBB menerima laporan yang menyalahkan Jepang atas peristiwa di Manchuria.
42 negara anggota LBB menyatakan persetujuan atas laporan tersebut, hanya Jepang yang menolak. Sebagai respons atas hal tersebut, saat itu pula Jepang mengumumkan keluar dari LBB.
(sya)