Korut Laporkan 186 Ribu Kasus Baru yang Diduga Covid-19

Minggu, 22 Mei 2022 - 20:43 WIB
loading...
Korut Laporkan 186 Ribu...
Korut Laporkan 186 Ribu Kasus Baru yang Diduga Covid-19.
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) melaporkan sekitar 186.000 kasus baru demam dan kematian lainnya pada Minggu (22/5/2022). Laporan itu muncul setelah Korut mengumumkan wabah COVID-19 di wilayahnya awal bulan ini.

“Lebih dari 186.090 orang menunjukkan gejala demam, dengan satu kematian tambahan dilaporkan, selama periode 24 jam hingga pukul 6 sore,” Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan, mengutip data dari markas besar pencegahan epidemi darurat negara.



Menurut laporan KCNA, ini meningkatkan jumlah kematian menjadi 67, dengan tingkat kematian mencapai 0,003 persen.

“Beban kasus demam yang dilaporkan sejak akhir April di negara itu, dengan populasi 24 juta, telah mencapai lebih dari 2,64 juta pada pukul 6 sore. Sabtu, lebih dari 2,06 juta di antaranya telah pulih dan setidaknya 579.390 dirawat,” lanjut laporan KCNA.

Korut terus mengklaim pencapaian dalam perjuangan antivirusnya yang sedang berlangsung di tengah pandangan luas di dunia luar, bahwa negara itu mungkin tidak melaporkan jumlah pasien yang menunjukkan gejala dan kematian terkait.



Banyak pengamat Korut telah menyuarakan keprihatinan tentang sistem perawatan kesehatan negara miskin itu, termasuk kemampuan pengujian virus coronanya, dan tanda tanya atas kredibilitas statistik virus coronanya.

"Situasi penyebaran epidemi di DPRK saat ini menunjukkan tren positif dari pertumbuhan yang cepat di awal menjadi penurunan setelah dikendalikan dan dikelola secara stabil," lapor KCNA dalam artikel berbahasa Inggris. DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

Artikel ini menyoroti "pengabdian patriotik" dari personel militer yang dikirim ke apotek di Pyongyang untuk mengarahkan kampanye pencegahan "epidemi".



“Inisiatif nasional habis-habisan juga melibatkan pekerja profesional, guru dan mahasiswa kedokteran yang telah terlibat dalam pemeriksaan kesehatan, perawatan dan layanan informasi higienis,” menurut laporan KCNA.

"Dari 17 hingga 19 Mei saja, lebih dari 70 jenis obat dalam jumlah besar dipasok ke lebih dari 4.900 kantor manajemen obat, organ kuratif dan preventif, dan setidaknya 4.300 apotek dan obat-obatan berdiri di seluruh negeri," lanjut laporan itu.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1986 seconds (0.1#10.140)