Sebut Rusia Berperang Melawan NATO, Ramzan Kadyrov: Kita Akan Bebaskan Ukraina dari Setan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov , mengatakan bahwa pasukan negaranya mendapatkan kesulitan dan berperang melawan NATO di Ukraina .
Seorang sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin republik Kaukasus ini mengumumkan pasukannya telah dikerahkan ke medan perang di Ukraina segera setelah presiden Rusia itu menyerbu negara tetangganya itu pada 24 Februari.
Sejak itu, eksploitasi militer yang diklaim dari pasukan Kadyrov, yang dikenal sebagai "Kadyrovites" telah menjadi fitur di saluran media sosial orang kuat Chechnya itu.
Pada forum pendidikan yang difilmkan di Moskow, Kadyrov berbicara tentang invasi Rusia yang goyah ke Ukraina, di mana milisinya telah menderita banyak korban.
"Kami berperang bukan melawan Ukraina, melawan Banderites, kami berperang melawan NATO," kata Kadyrov kepada hadirin di acara New Horizons, Rabu seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (19/5/2022).
Dia menyebut Banderites mengacu pada pemimpin nasionalis Ukraina pada Perang Dunia II Stepan Bandera, yang telah terlibat dalam kerja sama dengan Nazi Jerman.
"NATO, Barat mempersenjatai mereka. Tentara bayaran mereka ada di sana dan itulah mengapa negara kita merasa sulit," imbuhnya.
"Tapi ini pengalaman yang sangat bagus, kami akan membuktikan sekali lagi bahwa Rusia tidak bisa dikalahkan," tegasnya.
Kadyrov juga menghina Kanselir Jerman Olaf Scholz atas dukungan militer dan diplomatik yang diberikan Berlin kepada Kiev.
Seorang sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin republik Kaukasus ini mengumumkan pasukannya telah dikerahkan ke medan perang di Ukraina segera setelah presiden Rusia itu menyerbu negara tetangganya itu pada 24 Februari.
Sejak itu, eksploitasi militer yang diklaim dari pasukan Kadyrov, yang dikenal sebagai "Kadyrovites" telah menjadi fitur di saluran media sosial orang kuat Chechnya itu.
Pada forum pendidikan yang difilmkan di Moskow, Kadyrov berbicara tentang invasi Rusia yang goyah ke Ukraina, di mana milisinya telah menderita banyak korban.
"Kami berperang bukan melawan Ukraina, melawan Banderites, kami berperang melawan NATO," kata Kadyrov kepada hadirin di acara New Horizons, Rabu seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (19/5/2022).
Dia menyebut Banderites mengacu pada pemimpin nasionalis Ukraina pada Perang Dunia II Stepan Bandera, yang telah terlibat dalam kerja sama dengan Nazi Jerman.
"NATO, Barat mempersenjatai mereka. Tentara bayaran mereka ada di sana dan itulah mengapa negara kita merasa sulit," imbuhnya.
"Tapi ini pengalaman yang sangat bagus, kami akan membuktikan sekali lagi bahwa Rusia tidak bisa dikalahkan," tegasnya.
Kadyrov juga menghina Kanselir Jerman Olaf Scholz atas dukungan militer dan diplomatik yang diberikan Berlin kepada Kiev.