Tolak Swedia dan Finlandia Gabung NATO, Turki Beri Klarifikasi
loading...
A
A
A
ANKARA - Penasihat utama Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin mengatakan, memberi klarifikasi terkait penolakan Turki atas rencana bergabungnya Finlandia dan Swedia ke dalam NATO .
Menurutnya, Turki tidak berusaha untuk langsung "menembak jatuh" aksesi Swedia dan Finlandia ke blok NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Meskipun demikian, kekhawatiran Ankara tentang organisasi yang dianggapnya "teroris" yang beroperasi di negara-negara ini harus ditangani.
“Kami tidak menutup pintu. Tapi pada dasarnya kami mengangkat masalah ini sebagai masalah keamanan nasional Turki,” jelas Kalin seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (15/5/2022).
Kalin lebih lanjut menguraikan posisi yang disuarakan oleh Erdogan pada hari Jumat, ketika presiden Turki itu mengatakan Ankara tidak dapat mendukung tawaran Finlandia dan Swedia, yang “seperti wisma untuk organisasi teroris.”
Sekedar informasi, untuk bergabung dengan NATO, negara calon anggota harus mendapatkan dukungan dari semua anggota yang ada.
Kalin menjelaskan bahwa Ankara sangat prihatin dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang diakui sebagai organisasi teroris di Turki, serta di Uni Eropa dan AS. Masalah ini terutama berkaitan dengan Swedia, pejabat itu menjelaskan.
“Yang perlu dilakukan jelas: mereka harus berhenti membiarkan outlet, kegiatan, organisasi, individu, dan jenis kehadiran PKK lainnya ada di negara-negara itu,” ucap Kalin.
“Tentu saja kami ingin berdiskusi, bernegosiasi dengan rekan-rekan (kami) di Swedia,” imbuhnya.
Menurutnya, Turki tidak berusaha untuk langsung "menembak jatuh" aksesi Swedia dan Finlandia ke blok NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Meskipun demikian, kekhawatiran Ankara tentang organisasi yang dianggapnya "teroris" yang beroperasi di negara-negara ini harus ditangani.
“Kami tidak menutup pintu. Tapi pada dasarnya kami mengangkat masalah ini sebagai masalah keamanan nasional Turki,” jelas Kalin seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (15/5/2022).
Kalin lebih lanjut menguraikan posisi yang disuarakan oleh Erdogan pada hari Jumat, ketika presiden Turki itu mengatakan Ankara tidak dapat mendukung tawaran Finlandia dan Swedia, yang “seperti wisma untuk organisasi teroris.”
Sekedar informasi, untuk bergabung dengan NATO, negara calon anggota harus mendapatkan dukungan dari semua anggota yang ada.
Kalin menjelaskan bahwa Ankara sangat prihatin dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang diakui sebagai organisasi teroris di Turki, serta di Uni Eropa dan AS. Masalah ini terutama berkaitan dengan Swedia, pejabat itu menjelaskan.
“Yang perlu dilakukan jelas: mereka harus berhenti membiarkan outlet, kegiatan, organisasi, individu, dan jenis kehadiran PKK lainnya ada di negara-negara itu,” ucap Kalin.
“Tentu saja kami ingin berdiskusi, bernegosiasi dengan rekan-rekan (kami) di Swedia,” imbuhnya.