Pesawat Rusia Mengebom Sekolah Ukraina, 60 Orang Tewas

Senin, 09 Mei 2022 - 06:20 WIB
loading...
A A A
Menurutnya, korban tewas terakhir hanya akan diketahui ketika puing-puing telah dibersihkan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia terkejut dengan serangan mematikan itu."Warga sipil harus selalu dihindarkan pada saat perang," katanya, seperti dikutip BBC, Senin (9/5/2022).

Di tempat lain di negara itu, pasukan Ukraina di pabrik baja di pelabuhan Mariupol telah mengatakan kepada dunia bahwa mereka tidak akan menyerah kepada pasukan Rusia dan telah meminta bantuan untuk mengevakuasi mereka yang terluka.

Rusia telah mengepung daerah itu selama berminggu-minggu, meminta para pembela dari Batalyon Azov untuk meletakkan senjata mereka.

Tetapi dalam konferensi pers langsung dari pabrik yang hancur sebagian, anggota batalyon mengatakan mereka tidak akan menyerah.

Salah satu dari mereka, Letnan Illia Samoilenko, mengatakan: "Menyerah bagi kami tidak dapat diterima karena kami tidak dapat memberikan hadiah sebesar itu kepada musuh."

"Kami pada dasarnya adalah orang mati. Sebagian besar dari kami tahu ini. Itu sebabnya kami bertarung tanpa rasa takut," katanya.

Para petempur juga mengkritik pemerintah Ukraina, dengan mengatakan telah gagal dalam mempertahankan Mariupol. Namun Presiden Volodymyr Zelensky membalas, mengatakan Ukraina tidak memiliki persenjataan berat yang diperlukan untuk membuka blokir kota dan bahwa upaya diplomatiknya sendiri yang telah mengamankan evakuasi semua warga sipil yang terperangkap di dalam pabrik baja.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC), yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan evakuasi dari Mariupol bersama PBB, mengatakan 170 warga sipil tiba di kota Zaporizhzhia yang relatif aman dari Mariupol pada hari Minggu.

Dalam sebuah pernyataan, lengan internasional Palang Merah mengatakan operasi empat hari telah dimulai pada 5 Mei, termasuk evakuasi 51 warga sipil dari pabrik baja Azovstal.

Sebelumnya pada Mei, lanjut ICRC, sekitar 500 orang dievakuasi dari Azovstal dan daerah Mariupol ke Zaporizhzhia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1719 seconds (0.1#10.140)