Uni Eropa Terpecah! Hungaria Tolak Dukung Sanksi Baru Rusia
loading...
A
A
A
BUDAPEST - Hungaria tidak dapat mendukung paket sanksi baru Uni Eropa (UE) untuk Rusia , yang mencakup embargo impor minyak, dalam bentuknya yang sekarang. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban.
Orban mengatakan proposal Komisi Eropa saat ini yang melarang impor minyak Rusia akan sama dengan "bom atom" yang dijatuhkan pada ekonomi Hungaria. Ia menambahkan bahwa Hungaria siap untuk bernegosiasi jika melihat proposal baru yang akan memenuhi kepentingan Hungaria.
Eksekutif Uni Eropa pada Rabu lalu mengusulkan paket sanksi terberat terhadap Moskow atas perang di Ukraina, tetapi beberapa negara khawatir tentang dampak pemotongan impor minyak Rusia menghalangi kesepakatan.
Sejumlah negara UE wilayah timur khawatir bahwa penghentian itu tidak akan memberi mereka cukup waktu untuk beradaptasi, meskipun para diplomat mengatakan Hungaria dan Slovakia akan diberikan waktu hingga akhir 2023.
Orban mengatakan kepada radio pemerintah bahwa Hungaria akan membutuhkan 5 tahun dan melakukan investasi besar di kilang serta jaringan pipanya untuk dapat mengubah sistemnya saat ini yang bergantung sekitar 65% pada minyak Rusia.
"Kami tahu persis apa yang kami butuhkan, pertama-tama kami membutuhkan 5 tahun agar seluruh proses ini selesai. 1-1,5 tahun tidak cukup untuk apa pun," kata Orban seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/5/2022).
Ia menambahkan bahwa Hungaria juga akan membutuhkan investasi besar dalam kilang dan sistem pengiriman untuk memungkinkan impor minyak non-Rusia.
Orban mempertanyakan apakah bijaksana untuk melakukan investasi pada skala itu untuk hasil dalam waktu 4 hingga 5 tahun, sementara perang di Ukraina sedang terjadi sekarang.
Orban mengatakan proposal Komisi Eropa saat ini yang melarang impor minyak Rusia akan sama dengan "bom atom" yang dijatuhkan pada ekonomi Hungaria. Ia menambahkan bahwa Hungaria siap untuk bernegosiasi jika melihat proposal baru yang akan memenuhi kepentingan Hungaria.
Eksekutif Uni Eropa pada Rabu lalu mengusulkan paket sanksi terberat terhadap Moskow atas perang di Ukraina, tetapi beberapa negara khawatir tentang dampak pemotongan impor minyak Rusia menghalangi kesepakatan.
Sejumlah negara UE wilayah timur khawatir bahwa penghentian itu tidak akan memberi mereka cukup waktu untuk beradaptasi, meskipun para diplomat mengatakan Hungaria dan Slovakia akan diberikan waktu hingga akhir 2023.
Orban mengatakan kepada radio pemerintah bahwa Hungaria akan membutuhkan 5 tahun dan melakukan investasi besar di kilang serta jaringan pipanya untuk dapat mengubah sistemnya saat ini yang bergantung sekitar 65% pada minyak Rusia.
"Kami tahu persis apa yang kami butuhkan, pertama-tama kami membutuhkan 5 tahun agar seluruh proses ini selesai. 1-1,5 tahun tidak cukup untuk apa pun," kata Orban seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/5/2022).
Ia menambahkan bahwa Hungaria juga akan membutuhkan investasi besar dalam kilang dan sistem pengiriman untuk memungkinkan impor minyak non-Rusia.
Orban mempertanyakan apakah bijaksana untuk melakukan investasi pada skala itu untuk hasil dalam waktu 4 hingga 5 tahun, sementara perang di Ukraina sedang terjadi sekarang.