Pangeran Qatar Dituduh Memerkosa dan Membunuh dalam Gugatan di AS
loading...

Pangeran Qatar Sheikh Khalid Bin Hamad Bin Khalifa Al Thani. Foto/@KemalSYN_44/Twitter
A
A
A
WASHINGTON - Gugatan federal Amerika Serikat (AS) diajukan terhadap Pangeran Qatar Sheikh Khalid Bin Hamad Bin Khalifa Al Thani, saudara kandung emir Qatar tersebut.
Gugatan itu berisi sejumlah klaim tentang gaya hidup playboy sang pangeran tersebut. Dalam gugatan yang diajukan para mantan staf di Massachusetts, dan dokumen yang diperoleh Daily Mail, Al Thani dituduh oleh para penggugat asal AS, melakukan sejumlah kejahatan serius selama beberapa tahun lalu termasuk pemerkosaan, penculikan, penyerangan dan pembunuhan.
Al Thani tampaknya memiliki sejumlah bisnis patungan dengan beberapa yang penggugat, juga menghadapi dakwaan pelanggaran hukum tenaga kerja AS dan mengingkari kontraknya.
Menurut dokumen pengadilan yang diajukan enam mantan staf Sheikh Khalid, Al Thani memerintahkan salah satu staf asal AS untuk membunuh pesaingnya, yang saat itu pemilik Racing Drag League dan istri pemilik pada 2010 dan 2012.
Perintah itu diberikan empat kali tapi penggugat, Terry Hope asal Tennessee mengaku dia menolak meski Sheikh mengatakan padanya dia akan bangkit secara keuangan selama sisa umurnya.
Tidak jelas mengapa Hope yang berumur 54 tahun menggugat delapan tahun setelah tuduhan insiden itu.
Hope juga mengklaim Al Thani mengemudi ke gurun di Qatar dan memukuli sopirnya hingga mati. “Semakin sopirnya meminta, semakin agresif Tergugat Khalid memukulinya,” ungkap Hope dalam gugatannya.
Hope mengaku melihat pembunuhan itu hanya dari jarak beberapa meter.
“Penggugat melihat Tergugat Khalid mengeluarkan pistolnya, memegang sopir itu di belakang kepalanya, dan meletakkan pistor di mulut sopir itu,” kata Hope, mantan anggota tim balap Al Thani, dilansir Memo.
“Penggugat melihat Tergugat Khalid memukul sopir itu di bagian belakang kepala, melihat sopir itu jatuh, melihat leher sopir untuk mencegahnya bangun dan sopir itu jadi tak bernyawa,” papar Hope.
Gugatan itu berisi sejumlah klaim tentang gaya hidup playboy sang pangeran tersebut. Dalam gugatan yang diajukan para mantan staf di Massachusetts, dan dokumen yang diperoleh Daily Mail, Al Thani dituduh oleh para penggugat asal AS, melakukan sejumlah kejahatan serius selama beberapa tahun lalu termasuk pemerkosaan, penculikan, penyerangan dan pembunuhan.
Al Thani tampaknya memiliki sejumlah bisnis patungan dengan beberapa yang penggugat, juga menghadapi dakwaan pelanggaran hukum tenaga kerja AS dan mengingkari kontraknya.
Menurut dokumen pengadilan yang diajukan enam mantan staf Sheikh Khalid, Al Thani memerintahkan salah satu staf asal AS untuk membunuh pesaingnya, yang saat itu pemilik Racing Drag League dan istri pemilik pada 2010 dan 2012.
Perintah itu diberikan empat kali tapi penggugat, Terry Hope asal Tennessee mengaku dia menolak meski Sheikh mengatakan padanya dia akan bangkit secara keuangan selama sisa umurnya.
Tidak jelas mengapa Hope yang berumur 54 tahun menggugat delapan tahun setelah tuduhan insiden itu.
Hope juga mengklaim Al Thani mengemudi ke gurun di Qatar dan memukuli sopirnya hingga mati. “Semakin sopirnya meminta, semakin agresif Tergugat Khalid memukulinya,” ungkap Hope dalam gugatannya.
Hope mengaku melihat pembunuhan itu hanya dari jarak beberapa meter.
“Penggugat melihat Tergugat Khalid mengeluarkan pistolnya, memegang sopir itu di belakang kepalanya, dan meletakkan pistor di mulut sopir itu,” kata Hope, mantan anggota tim balap Al Thani, dilansir Memo.
“Penggugat melihat Tergugat Khalid memukul sopir itu di bagian belakang kepala, melihat sopir itu jatuh, melihat leher sopir untuk mencegahnya bangun dan sopir itu jadi tak bernyawa,” papar Hope.
Lihat Juga :