Sanggah Menlu Rusia, Inggris Sebut Tak Ada Ancaman Perang Nuklir

Selasa, 26 April 2022 - 19:35 WIB
loading...
Sanggah Menlu Rusia,...
Sanggah Menlu Rusia, Inggris sebut tak ada ancaman perang nuklir. Foto/Ilustrasi
A A A
LONDON - Menteri Angkatan Bersenjata Inggris menganggap kecil pernyataan Menteri Luar (Menlu) Rusia Sergei Lavrov tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir dalam konflik Ukraina-Rusia.

Sebelumnya Lavrov mengatakan kepada dunia untuk tidak meremehkan risiko konflik nuklir yang cukup besar, dan mengatakan pasokan senjata NATO ke Ukraina "pada dasarnya" berarti bahwa aliansi Barat terlibat dalam perang proksi dengan Rusia.

“Merek dagang Lavrov selama 15 tahun atau lebih bahwa dia telah menjadi menteri luar negeri Rusia telah menjadi semacam keberanian. Saya tidak berpikir bahwa saat ini ada ancaman eskalasi yang akan segera terjadi," kata James Heappey kepada BBC Television seperti dilansir dari Al Arabiya, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Rusia Peringatkan Barat Soal Ancaman Perang Nuklir di Ukraina

“Apa yang dilakukan Barat untuk mendukung sekutunya di Ukraina telah dikalibrasi dengan sangat baik,” imbuhnya.

Ditanya tentang kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir taktis, Heappey mengatakan dia pikir ada kemungkinan "semakin kecil" dari eskalasi semacam itu.

Heappey mengatakan bahwa sementara NATO telah memperkuat sayap timurnya,aliansiitu tidak akan memberikan bantuan militer.

“Itu bukan upaya NATO, itu adalah komunitas negara-negara donor yang semuanya memberikan kontribusi bilateral kepada Ukraina dan komunitas donor itu melampaui batas-batas NATO,” katanya kepada Radio BBC.

Baca juga: Lavrov Sebut NATO Terlibat Perang Proksi dengan Rusia

“Ini sesuai dengan narasi Kremlin untuk mengklaim bahwa mereka entah bagaimana berkonfrontasi dengan NATO. Mereka mengatakan itu bahkan sebelum perang dimulai, tapi itu omong kosong dan Lavrov tahu itu,” tegasnya.

Heappey mengatakan sepenuhnya sah bagi Ukraina untuk menyerang jalur logistik dan pasokan bahan bakar Rusia. Ia juga mengakui senjata yang sekarang disediakan komunitas internasional memiliki jangkauan untuk digunakan di Rusia.

Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis. Ukraina dan Barat mengatakan ini dalih palsu untuk perang agresi tak beralasan oleh Presiden Vladimir Putin.

Belakangan Kremlin menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Baca juga: Putin: Setelah Gagal Menghancurkan, Barat Beralih ke Teror terhadap Rusia

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Parade Hari Kemenangan...
Parade Hari Kemenangan Jadi Taruhan Besar bagi Putin, Berikut 4 Alasannya
Rusia dan China Kebut...
Rusia dan China Kebut Mega Proyek Pipa Gas Baru Berjuluk Power of Siberia 2
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Dukung Kebijakan Bahlil,...
Dukung Kebijakan Bahlil, Abdul Rahman Farisi Soroti Hilirisasi dan Kedaulatan SDA
Penanganan Premanisme...
Penanganan Premanisme Ormas Bukan Hanya Tanggung Jawab Polri
Menko AHY Paparkan Empat...
Menko AHY Paparkan Empat Prioritas Pembangunan Infrastruktur di 2025
Berita Terkini
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
Infografis
Akhiri Perang Ukraina,...
Akhiri Perang Ukraina, Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved