Kerap Tuding Rusia, Ternyata Ukraina Gunakan Senjata Haram Amunisi Tandan

Selasa, 19 April 2022 - 22:57 WIB
loading...
Kerap Tuding Rusia,...
Kerap menuding Rusia, Ukraina ternyata gunakan senjata haram amunisi tandan. Foto/Business Insider
A A A
KIEV - Ukraina dilaporkan menembakkan roket amunisi tandan, yang telah dilarang di lebih dari 100 negara berdasarkan perjanjian internasional, untuk mengusir pasukan Rusia dari sebuah desa bulan lalu.Adalahmedia Amerika Serikat (AS) The New York Times yang melaporkan hal tersebut.

Pasukan Ukraina merebut kembali penduduk desa Husarivka, sebuah dusun pedesaan yang terletak 60 mil selatan kota Kharkiv, pada 26 Maret, tak lama setelah direbut oleh pasukan Rusia menyerang.

The New York Times mengatakan wartawannya mengidentifikasi roket artileri Uragan 220 milimeter yang telah ditembakkan ke pasukan Rusia oleh pasukan Ukraina pada 6 Maret atau 7 Maret.



Uragan adalah munisi tandan. Bom tandan dilarang oleh lebih dari 100 negara sebagai bagian dari Konvensi 2010 tentang Munisi Tandan. Namun, Rusia, Ukraina, dan AS termasuk di antara negara-negara yang tidak menandatangani perjanjian tersebut seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (19/4/2022).

Menurut laporan The New York Times tidak ada yang tewas dalam serangan bom cluster tersebut, tetapi mencatat bahwa dua orang tewas oleh penembakan Ukraina selama pendudukan desa.

Bom cluster atau munisi tandan adalah jenis roket yang pecah menjadi bom yang lebih kecil setelah ditembakkan untuk mencakup area tumbukan seluas mungkin. Juru kampanye senjata dan kelompok hak asasi mengatakan bahwa karena desainnya yang tidak pandang bulu, roket menempatkan warga sipil dalam bahaya.

Baca juga: Lavrov: Tahap Baru Operasi Militer Rusia di Ukraina Dimulai

Angkatan bersenjata Ukraina tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Business Insider.

Rusia telah berulang kali dituduh menggunakan munisi tandan selama invasinya ke Ukraina, tetapi ini adalah pertama kalinya pasukan Ukraina dituduh melakukannya selama konflik ini.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
5 Negara Eropa yang...
5 Negara Eropa yang Punya Utang Besar ke China, Rusia Teratas Tembus Rp2.808 Triliun
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
Menekraf Percaya FSAI...
Menekraf Percaya FSAI Jadi Wadah Promosi Ekonomi Kreatif Indonesia-Australia
IPW Nilai Pengerahan...
IPW Nilai Pengerahan TNI di Kejaksaan Perlu Ditinjau Ulang
13 Orang Tewas Akibat...
13 Orang Tewas Akibat Ledakan Amunisi, Kapuspen TNI: SOP Pemusnahan Akan Dievaluasi
Berita Terkini
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
India Tuding Pakistan...
India Tuding Pakistan Alami Kebuntuan Militer, Berikut 5 Alasannya
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Infografis
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel untuk Lawan Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved