China Bebaskan 10 Tentara India setelah Ditawan Tiga Hari

Jum'at, 19 Juni 2020 - 07:47 WIB
loading...
China Bebaskan 10 Tentara...
Konvoi Angkatan Darat India bergerak di sepanjang jalan raya menuju Ladakh, di Gagangeer di distrik Ganderbal, Kashmir, 18 Juni 2020. Foto/REUTERS/Danish Ismail
A A A
NEW DELHI - Militer China membebaskan 10 personel tentara India setelah ditawan tiga hari. Para tentara itu semula dilaporkan hilang setelah bentrok mematikan kedua pasukan militer di Lembah Galwan, Ladakh, Senin lalu.

Pemerintah India belum membuat pernyataan resmi mengenai 10 tentara yang ditawan. Namun, sumber pemerintah New Delhi mengungkap bahwa para prajurit, termasuk empat perwira, tersebut telah dibebaskan oleh militer Beijing.

Menurut seorang sumber, mereka dibebaskan pada Kamis sekitar pukul 17.30 petang. "Semua personel kembali tanpa cedera," kata sumber dari pemerintah India, seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (19/6/2020).

Beberapa saat setelah pembebasan 10 tentara, Angkatan Darat India mengeluarkan pernyataan yang mengatakan; "Tidak ada pasukan India yang hilang dalam aksi". (Baca: China vs India: Dua Kekuatan Nuklir, tapi Bentroknya Baku Tinju )

Sumber pemerintah tersebut mengatakan bahwa sekelompok pria yang terdiri dari dua mayor, dua kapten dan enam jawan, ditawan setelah bentrokan Senin malam di Patrol Point 14 di Lembah Galwan, setelah 20 tentara India terbunuh dan sekitar 100 lainnya cedera.

Masih menurut sumber tersebut, pembicaraan tingkat militer sejak Rabu pagi membahas seputar pembebasan personel militer yang ditawan. Kedua pemerintah juga membahas pembebasan situs yang diperebutkan, yang sekarang lebih tenang dari pada hari-hari sebelumnya.

Sebelumnya pada hari Kamis, Kementerian Luar Negeri China mengklaim kedaulatan atas wilayah yang disengketakan di Lembah Galwan di Ladakh, dan memperingatkan India untuk tidak mengabaikan apa yang Beijing katakan sebagai "farm will"-nya. (Baca: Batang Besi Penuh Paku Ini Diduga Senjata dalam Bentrok India-China )

Sebagai respons-nya, juru bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava menyatakan; "Membuat klaim yang berlebihan dan tidak dapat dipertahankan bertentangan dengan pemahaman ini". Dia mengatakan bahwa kedua belah pihak telah menyetujui implementasi yang tulus dari pemahaman yang dicapai antara komandan senior pada 6 Juni.

Srivastava memohon Beijing untuk menangani situasi dengan bertanggung jawab.

India dan China telah berada dalam kebuntuan terkait sengketa wilayah perbatasan sejak pekan terakhir bulan April di Lembah Galwan dan Pangong Tso. Beijing menolak pembangunan infrastruktur oleh New Delhi di sepanjang Garis Kontrol Aktual dan situasinya memanas, yang memuncak pada bentrok mematikan Senin lalu. (Simak juga: Polri Pastikan Tak Proses Hukum Penggugah Lelucon Gus Dur )
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
3 Kebijakan Xi Jinping...
3 Kebijakan Xi Jinping yang Ramah bagi Umat Muslim di China, Salah Satunya Memperkenalkan Sinofikasi Islam
Perang Dagang Memanas,...
Perang Dagang Memanas, Trump akan Kunjungi China Bulan Depan
8 Negara Pemilik Mineral...
8 Negara Pemilik Mineral Tanah Langka Terbesar di Dunia, Harta Karun yang Diincar AS
Turis Israel Diperkosa...
Turis Israel Diperkosa Beramai-ramai di India, Ternyata Pemicunya Urusan Sepele
Sri Lanka di Bawah Bayang-Bayang...
Sri Lanka di Bawah Bayang-Bayang Kebijakan Asimilasi Etnis China
Musuh-musuh utama AS...
Musuh-musuh utama AS dan NATO Gelar Latihan Perang
Rekomendasi
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
23 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
10 Kota Terkotor di...
10 Kota Terkotor di Dunia 2024, Enam di Antaranya di India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved