China vs India: Dua Kekuatan Nuklir, tapi Bentroknya Baku Tinju
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Pasukan China dan India bentrok di sepanjang perbatasan yang disengketakan di Pegunungan Himalaya pada Senin lalu. Meski keduanya adalah negara kekuatan nuklir Asia, namun bentrok tersebut tanpa senjata militer melainkan hanya dengan baku tinju, batu, pentungan dan tongkat besi.
New Delhi mengonfirmasi 20 tentaranya terbunuh. Sedangkan Beijing tidak mengonfirmasi jumlah korban dari pasukannya, meski sumber militer New Delhi menyebut sebanyak 35 tentara China diperkirakan tewas atau pun terluka. Laporan lain menyebut 43 tentara Beijing tewas atau pun terluka.
Bentrok berlangsung di Lembah Galwan di bagian barat Himalaya. (Baca: 43 Tentara China Tewas dan Terluka Saat Bentrok dengan India )
Media India melaporkan bahwa konflik pecah setelah pasukan Beijing ditemukan beroperasi di dalam "zona penyangga" yang disepakati di dekat Garis Kontrol Aktual (LAC), yang memisahkan kedua negara kekuatan nuklir.
Namun, Beijing mengklaim bahwa pasukan India-lah yang melintasi perbatasan.
Ketika terjadi pertengkaran, kedua pasukan yang tidak bersenjata militer mulai baku tinju, tawuran batu hingga bentrok dengan pentungan dan tongkat besi.
Sumber-sumber pemerintah India mengatakan bentrok berlangsung selama enam jam, di mana ratusan tentara berdesak-desakan di bawah suhu dingin di daerah pegunungan yang curam dan berbahaya.
Times of India melaporkan banyak prajurit kedua pihak terbunuh, termasuk seorang komandan India yang jatuh tewas setelah didorong ke tebing tinggi.
Perdana Menteri India Narendra Modi memimpin hening cipta dua menit untuk para prajurit yang tewas ketika dia berbicara tentang konflik untuk pertama kalinya pada hari Rabu.
"Saya ingin meyakinkan bangsa bahwa pengorbanan yang dilakukan oleh tentara kita tidak akan sia-sia," katanya. (Baca juga:
China Tuntut India Adili Dalang Bentrokan Mematikan di Himalaya )
New Delhi mengonfirmasi 20 tentaranya terbunuh. Sedangkan Beijing tidak mengonfirmasi jumlah korban dari pasukannya, meski sumber militer New Delhi menyebut sebanyak 35 tentara China diperkirakan tewas atau pun terluka. Laporan lain menyebut 43 tentara Beijing tewas atau pun terluka.
Bentrok berlangsung di Lembah Galwan di bagian barat Himalaya. (Baca: 43 Tentara China Tewas dan Terluka Saat Bentrok dengan India )
Media India melaporkan bahwa konflik pecah setelah pasukan Beijing ditemukan beroperasi di dalam "zona penyangga" yang disepakati di dekat Garis Kontrol Aktual (LAC), yang memisahkan kedua negara kekuatan nuklir.
Namun, Beijing mengklaim bahwa pasukan India-lah yang melintasi perbatasan.
Ketika terjadi pertengkaran, kedua pasukan yang tidak bersenjata militer mulai baku tinju, tawuran batu hingga bentrok dengan pentungan dan tongkat besi.
Sumber-sumber pemerintah India mengatakan bentrok berlangsung selama enam jam, di mana ratusan tentara berdesak-desakan di bawah suhu dingin di daerah pegunungan yang curam dan berbahaya.
Times of India melaporkan banyak prajurit kedua pihak terbunuh, termasuk seorang komandan India yang jatuh tewas setelah didorong ke tebing tinggi.
Perdana Menteri India Narendra Modi memimpin hening cipta dua menit untuk para prajurit yang tewas ketika dia berbicara tentang konflik untuk pertama kalinya pada hari Rabu.
"Saya ingin meyakinkan bangsa bahwa pengorbanan yang dilakukan oleh tentara kita tidak akan sia-sia," katanya. (Baca juga:
China Tuntut India Adili Dalang Bentrokan Mematikan di Himalaya )