Rusia Hancurkan Pusat Pelatihan Tentara Bayaran Asing di Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Angkatan Bersenjata Rusia menghancurkan pusat pelatihan tentara bayaran asing di daerah Odessa dengan rudal presisi tinggi dari kompleks pertahanan pantai Bastion.
Juru bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia Mayjen Igor Konashenkov mengungkapkan itu pada Jumat (8/4/2022).
Pada 24 Februari, Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina setelah republik Donetsk dan Lugansk meminta bantuan untuk mempertahankan diri melawan pasukan Ukraina.
"Rudal presisi tinggi dari sistem rudal pantai Bastion dekat desa Krasnoselka, timur laut Odessa, menghancurkan pusat pelatihan tentara bayaran asing," papar Konashenkov, dilansir Sputnik.
“Angkatan Bersenjata Rusia telah menghancurkan lebih dari 400 drone dan 2.000 kendaraan lapis baja selama operasi khusus,” ujar Igor Konashenkov.
"Secara total, sejak awal operasi militer khusus, 97 helikopter, 421 kendaraan udara tak berawak, 228 sistem rudal anti-pesawat jarak jauh dan menengah, 2.019 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 223 peluncur roket ganda, 874 lapangan artileri dan mortir, dan juga 1.917 unit kendaraan militer khusus," ungkap Konashenkov.
Juru bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia Mayjen Igor Konashenkov mengungkapkan itu pada Jumat (8/4/2022).
Pada 24 Februari, Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina setelah republik Donetsk dan Lugansk meminta bantuan untuk mempertahankan diri melawan pasukan Ukraina.
"Rudal presisi tinggi dari sistem rudal pantai Bastion dekat desa Krasnoselka, timur laut Odessa, menghancurkan pusat pelatihan tentara bayaran asing," papar Konashenkov, dilansir Sputnik.
“Angkatan Bersenjata Rusia telah menghancurkan lebih dari 400 drone dan 2.000 kendaraan lapis baja selama operasi khusus,” ujar Igor Konashenkov.
"Secara total, sejak awal operasi militer khusus, 97 helikopter, 421 kendaraan udara tak berawak, 228 sistem rudal anti-pesawat jarak jauh dan menengah, 2.019 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 223 peluncur roket ganda, 874 lapangan artileri dan mortir, dan juga 1.917 unit kendaraan militer khusus," ungkap Konashenkov.