Inggris Sebut China dan Rusia Coba Eksploitasi Pandemi Covid-19
loading...

Inggris menyatakan, China, Rusia, dan Iran sedang mencari cara untuk mengeksploitasi kelemahan yang ditunjukkan oleh wabah Covid-19. Foto/REUTERS
A
A
A
LONDON - Inggris menyatakan, China, Rusia, dan Iran sedang mencari cara untuk mengeksploitasi kelemahan yang ditunjukkan oleh wabah Covid-19. London menyebut, Beijing telah menggunakan krisis untuk mendorong undang-undang keamanan baru untuk Hong Kong.
"Covid-19 dan tantangan yang telah diciptakannya telah menciptakan peluang yang dipersepsikan oleh berbagai pelaku negara dan non-negara melalui teknologi atau melalui cara lain," ucap Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, seperti dilansir Reuters pada Kamis (18/6/2020).
( Baca juga: Diuji ke Pasien, Inggris Sebut Dexamethasone Mampu Sembuhkan Covid-19 )
"Saya pikir kita sudah melihatnya sehubungan dengan Hong Kong, saya pikir beberapa orang berdebat, sulit untuk mengumpulkan apakah itu benar atau tidak, bahwa ini adalah sesuatu, undang-undang keamanan nasional yang diajukan, sedang dilakukan pada saat perhatian dunia tertuju pada Covid-19," sambungnya.
Pemerintah di seluruh dunia dibuat pusing oleh wabah Covid-19, yang dipandang sebagai krisis kesehatan publik terbesar sejak wabah influenza 1918. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah berulang kali menyalahkan China atas wabah tersebut.
China dan Rusia telah berulang kali membantah bahwa mereka berusaha untuk menggunakan wabah ini untuk mengeksploitasi Barat dan mengatakan bahwa banyak dari tuduhan itu mengindikasikan histeria anti-China atau anti-Rusia.
"Kita tentu tahu, Rusia terlibat secara sistematis dalam informasi yang salah dan propaganda, melalui cyber dan cara-cara lain. Yang lain juga terlibat dalam hal yang sama, China dan Iran, tetapi saya tidak berpikir itu ada hasilnya pada proses pemilihan di Inggris," tukas Raab.
( Baca juga: Seorang Ibu Kehilangan Bayi dalam Kandungannya karena Tak Mampu Bayar Tes Swab )
"Covid-19 dan tantangan yang telah diciptakannya telah menciptakan peluang yang dipersepsikan oleh berbagai pelaku negara dan non-negara melalui teknologi atau melalui cara lain," ucap Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, seperti dilansir Reuters pada Kamis (18/6/2020).
( Baca juga: Diuji ke Pasien, Inggris Sebut Dexamethasone Mampu Sembuhkan Covid-19 )
"Saya pikir kita sudah melihatnya sehubungan dengan Hong Kong, saya pikir beberapa orang berdebat, sulit untuk mengumpulkan apakah itu benar atau tidak, bahwa ini adalah sesuatu, undang-undang keamanan nasional yang diajukan, sedang dilakukan pada saat perhatian dunia tertuju pada Covid-19," sambungnya.
Pemerintah di seluruh dunia dibuat pusing oleh wabah Covid-19, yang dipandang sebagai krisis kesehatan publik terbesar sejak wabah influenza 1918. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah berulang kali menyalahkan China atas wabah tersebut.
China dan Rusia telah berulang kali membantah bahwa mereka berusaha untuk menggunakan wabah ini untuk mengeksploitasi Barat dan mengatakan bahwa banyak dari tuduhan itu mengindikasikan histeria anti-China atau anti-Rusia.
"Kita tentu tahu, Rusia terlibat secara sistematis dalam informasi yang salah dan propaganda, melalui cyber dan cara-cara lain. Yang lain juga terlibat dalam hal yang sama, China dan Iran, tetapi saya tidak berpikir itu ada hasilnya pada proses pemilihan di Inggris," tukas Raab.
( Baca juga: Seorang Ibu Kehilangan Bayi dalam Kandungannya karena Tak Mampu Bayar Tes Swab )
(esn)
Lihat Juga :