Negara-negara yang Menolak Masuk NATO, Nomor 1 Bisa Berubah Pikiran
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Ketika awal dibentuknya Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada 1949, negara yang tergabung sebagai anggota sekalius pendiri berjumlah 12 negara.
NATO kemudian berkembang dari tahun ke tahun, dibuktikan dengan jumlah anggota yang kini bergabung sebanyak 30 negara.
Ada beberapa keuntungan yang didapat oleh negara yang tergabung dalam NATO, salah satunya mendapatkan dukungan keamanan kolektif.
Namun, tak semua negara ingin bergabung, bahkan ada yang menolak. Berikut beberapa negara yang menolak bergabung dengan NATO.
1. Finlandia
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, dalam wawancara di MSNBC pada Januari lalu, mengatakan bahwa Finlandia dan negara lain mungkin akan segera bergabung dengan NATO.
Penyataan tersebut lantas ditanggapi oleh Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto. Ia menyampaikan bahwa Finlandia tidak memiliki rencana untuk bergabung dengan NATO dalam waktu dekat.
Presiden Finlandia Sauli Niinisto juga mengatakan, jika Finlandia bergabung dengan NATO, maka akan memungkinkan Rusia untuk menembus wilayahnya.
Sebelumnya, diketahui Presiden Rusia Vladimir Putin pernah memperingatkan Finlandia dan Swedia, jika bergabung dengan NATO akan menghadapi konsekuensi militer dan politik.
Apabila Finlandia bergabung dengan aliansi itu, Finlandia akan menjadi negara anggota keenam aliansi yang berbagi perbatasan darat dengan Rusia.
NATO kemudian berkembang dari tahun ke tahun, dibuktikan dengan jumlah anggota yang kini bergabung sebanyak 30 negara.
Ada beberapa keuntungan yang didapat oleh negara yang tergabung dalam NATO, salah satunya mendapatkan dukungan keamanan kolektif.
Namun, tak semua negara ingin bergabung, bahkan ada yang menolak. Berikut beberapa negara yang menolak bergabung dengan NATO.
1. Finlandia
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, dalam wawancara di MSNBC pada Januari lalu, mengatakan bahwa Finlandia dan negara lain mungkin akan segera bergabung dengan NATO.
Penyataan tersebut lantas ditanggapi oleh Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto. Ia menyampaikan bahwa Finlandia tidak memiliki rencana untuk bergabung dengan NATO dalam waktu dekat.
Presiden Finlandia Sauli Niinisto juga mengatakan, jika Finlandia bergabung dengan NATO, maka akan memungkinkan Rusia untuk menembus wilayahnya.
Sebelumnya, diketahui Presiden Rusia Vladimir Putin pernah memperingatkan Finlandia dan Swedia, jika bergabung dengan NATO akan menghadapi konsekuensi militer dan politik.
Apabila Finlandia bergabung dengan aliansi itu, Finlandia akan menjadi negara anggota keenam aliansi yang berbagi perbatasan darat dengan Rusia.