Negara NATO Ini Menentang Sanksi terhadap Rusia karena Butuh Minyaknya
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Hongaria bersikap beda dengan negara-negara NATO lainnya dengan menentang sanksi ekonomi terhadap Rusia . Alasannya, ia masih butuh pasokan gas dan minyak dari Moskow.
Hampir seluruh negara anggota NATO dan Uni Eropa (UE) telah menjatuhkan sanksi terhadap Moskow setelah Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari.
Penolakan Hongaria disampaikan Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto kepada wartawan setelah pertemuan dengan sesama anggota Uni Eropa di Brussels pada hari Senin.
Szijjarto mengatakan Budapest tidak mungkin mendukung sanksi yang menargetkan gas dan minyak Rusia, karena hal itu dapat merugikan kepentingannya sendiri.
“Kesepakatan tentang kemungkinan sanksi UE terhadap pasokan energi Rusia atau gangguan mereka kemungkinan besar tidak akan tercapai,” katanya.
"Kami tidak akan mendukung sanksi apa pun yang dapat menimbulkan risiko pasokan energi ke Hongaria," ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Selasa (22/3/2022).
"Beberapa negara bergantung pada pasokan energi Rusia. Kami tidak melakukan ini untuk bersenang-senang. Pasokan energi bukanlah pertanyaan filosofis atau ideologis, tetapi pertanyaan fisik dan matematis," imbuh dia.
Komentar diplomat top Hongaria itu mengikuti laporan bahwa UE akan bertemu untuk mempertimbangkan embargo habis-habisan terhadap energi Rusia. Namun, menurut laporan Reuters, blok Eropa itu terpecah dalam masalah ini setelah pertemuan puncak hari Senin.
Sementara Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney berpendapat: "Sangat sulit untuk menyatakan bahwa kita seharusnya tidak bergerak di sektor energi [Rusia] mengingat tingkat kehancuran di Ukraina."
Namun, pernyataan Conveney menghadapi penolakan tidak hanya dari Hongaria, tapi juga dari Jerman dan Belanda.
Hampir seluruh negara anggota NATO dan Uni Eropa (UE) telah menjatuhkan sanksi terhadap Moskow setelah Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari.
Penolakan Hongaria disampaikan Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto kepada wartawan setelah pertemuan dengan sesama anggota Uni Eropa di Brussels pada hari Senin.
Szijjarto mengatakan Budapest tidak mungkin mendukung sanksi yang menargetkan gas dan minyak Rusia, karena hal itu dapat merugikan kepentingannya sendiri.
“Kesepakatan tentang kemungkinan sanksi UE terhadap pasokan energi Rusia atau gangguan mereka kemungkinan besar tidak akan tercapai,” katanya.
"Kami tidak akan mendukung sanksi apa pun yang dapat menimbulkan risiko pasokan energi ke Hongaria," ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Selasa (22/3/2022).
"Beberapa negara bergantung pada pasokan energi Rusia. Kami tidak melakukan ini untuk bersenang-senang. Pasokan energi bukanlah pertanyaan filosofis atau ideologis, tetapi pertanyaan fisik dan matematis," imbuh dia.
Komentar diplomat top Hongaria itu mengikuti laporan bahwa UE akan bertemu untuk mempertimbangkan embargo habis-habisan terhadap energi Rusia. Namun, menurut laporan Reuters, blok Eropa itu terpecah dalam masalah ini setelah pertemuan puncak hari Senin.
Sementara Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney berpendapat: "Sangat sulit untuk menyatakan bahwa kita seharusnya tidak bergerak di sektor energi [Rusia] mengingat tingkat kehancuran di Ukraina."
Namun, pernyataan Conveney menghadapi penolakan tidak hanya dari Hongaria, tapi juga dari Jerman dan Belanda.