Perang Rusia-Ukraina: Puluhan Bayi Menanti Dijemput di Ruang Bawah Tanah

Minggu, 20 Maret 2022 - 14:55 WIB
loading...
Perang Rusia-Ukraina:...
Puluhan bayi dari ibu pengganti menanti untuk dijemput di ruang bawah tanah. Foto/Daily Sabah
A A A
KIEV - Di sebuah tempat perlindungan bom ruang bawah tanah darurat di Ibu Kota Ukraina , Kiev, setidaknya 20 bayi yang lahir dari ibu pengganti sedang menunggu orang tua asing mereka untuk dapat melakukan perjalanan ke negara yang dilanda perang dan membawa mereka pulang.

Beberapa bayi yang baru berumur beberapa hari, dirawat dengan baik, tetapi bahkan di bawah tanah, ledakan tembakan sesekali dapat terdengar dengan jelas.

Banyak perawat pusat surrogacy juga terdampar di tempat penampungan karena terlalu berbahaya untuk bepergian ke dan dari rumah mereka. Pasukan Ukraina telah melawan pasukan Rusia di pinggiran kota Kiev saat mereka berusaha untuk mengepung kota.



“Sekarang kami tinggal di sini untuk mempertahankan kehidupan kami dan bayi,” kata Lyudmilia Yashchenko, seorang perawat berusia 51 tahun.

“Kami bersembunyi di sini dari pengeboman dan kesengsaraan yang mengerikan ini,” imbuhnya seperti dilansir dari AP, Minggu (20/3/2022).

Yashchenko mengatakan mereka pergi sebentar di siang hari untuk mencari udara segar tetapi tidak berani keluar terlalu lama. Dia juga mengkhawatirkan anak-anaknya sendiri, kedua putranya yang berusia 22 dan 30 tahun, berjuang untuk membela negara mereka.

Berlindung di bawah tanah sembari merawat bayi-bayi mungil, kelelahan adalah sesuatu yang pasti.



“Kami hampir tidak tidur sama sekali,” ungkap Yashchenko. “Kami bekerja sepanjang waktu,” imbuhnya.

Ukraina memiliki industri bayi pengganti yang berkembang dan merupakan salah satu dari sedikit negara yang mengizinkan layanan untuk orang asing. Orang tua bayi-bayi ini tinggal di Eropa, Amerika Latin, dan China.

Yashchenko tidak mengatakan berapa banyak orang tua yang datang untuk menjemput anak-anak mereka, berapa banyak bayi yang masih menunggu atau berapa banyak lagi ibu pengganti yang diharapkan segera melahirkan.

Meskipun ada banyak makanan dan perlengkapan bayi untuk merawat anak-anak mereka, para perawat dibiarkan berharap dan menunggu bayi yang baru lahir dijemput — sama seperti mereka menunggu perang berakhir.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2008 seconds (0.1#10.140)