Mengejutkan, Pakar Militer AS Sebut Salah Besar Menilai Rusia Kalah Perang Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pakar militer Amerika Serikat (AS) membuat analisa mengejutkan tentang taktik perang Rusia di Ukraina . Dia mengatakan salah besar jika menilai Moskow kalah perang dengan alasan pergerakan invasinya melambat.
Kiev selama ini percaya bahwa pasukan Moskow mengalami kekalahan dalam perangnya di Ukraina karena invasi berjalan lambat. Bahkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim belasan ribu tentara Moskow sudah terbunuh sejak invasi dimulai 24 Februari.
Douglas Macgregor, pakar militer yang juga pensiunan Angkatan Darat AS, mengatakan kepada Grayzone bahwa pemerintah Barat secara keliru percaya dengan melambatnya invasi Moskow.
Menurutnya, gerak lambat itu adalah taktik yang disengaja Rusia, yang dirancang untuk menghindari korban sipil. Namun, kata dia, Barat memanfaatkan kekeliruan itu dengan mendukung klaim kemenangan Ukraina dan menyalurkan senjata untuk memperpanjang pertempuran.
Mantan penasihat tinggi Pentagon itu mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan perintah ketat sejak awal untuk menghindari korban sipil dan kerusakan properti yang luas di Ukraina.
"Hal ini telah memperlambat kemajuan Rusia ke titik di mana ia telah memberikan harapan palsu baik kepada Ukraina, tetapi dimanfaatkan oleh orang-orang di Barat, untuk mencoba dan meyakinkan dunia bahwa kekalahan sedang berlangsung, padahal sebenarnya yang terjadi adalah kebalikannya dalam kasus ini,” kata Macgregor.
"Perang, untuk semua maksud dan tujuan, telah diputuskan," kata pensiunan kolonel Amerika itu.
“Seluruh operasi sejak hari pertama difokuskan pada penghancuran pasukan Ukraina. Itu sebagian besar lengkap," imbuh dia, yang dilansir Rabu (16/3/2022).
"Unit-unit Ukraina yang masih aktif benar-benar dikepung, terputus dan terisolasi di berbagai kota besar dan kecil,” kata Macgregor. Itu termasuk sebanyak 60.000 personel di perbatasan dengan Donetsk, yang persediaannya kemungkinan sudah habis sekarang.
Namun, liputan media Barat tentang pertempuran itu mengabaikan kenyataan ini dan melukiskan gambaran militer Rusia yang “tidak kompeten”–menurut beberapa senator AS–karena tidak mengalahkan Kiev hanya dalam beberapa hari.
Kiev selama ini percaya bahwa pasukan Moskow mengalami kekalahan dalam perangnya di Ukraina karena invasi berjalan lambat. Bahkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim belasan ribu tentara Moskow sudah terbunuh sejak invasi dimulai 24 Februari.
Douglas Macgregor, pakar militer yang juga pensiunan Angkatan Darat AS, mengatakan kepada Grayzone bahwa pemerintah Barat secara keliru percaya dengan melambatnya invasi Moskow.
Menurutnya, gerak lambat itu adalah taktik yang disengaja Rusia, yang dirancang untuk menghindari korban sipil. Namun, kata dia, Barat memanfaatkan kekeliruan itu dengan mendukung klaim kemenangan Ukraina dan menyalurkan senjata untuk memperpanjang pertempuran.
Mantan penasihat tinggi Pentagon itu mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan perintah ketat sejak awal untuk menghindari korban sipil dan kerusakan properti yang luas di Ukraina.
"Hal ini telah memperlambat kemajuan Rusia ke titik di mana ia telah memberikan harapan palsu baik kepada Ukraina, tetapi dimanfaatkan oleh orang-orang di Barat, untuk mencoba dan meyakinkan dunia bahwa kekalahan sedang berlangsung, padahal sebenarnya yang terjadi adalah kebalikannya dalam kasus ini,” kata Macgregor.
"Perang, untuk semua maksud dan tujuan, telah diputuskan," kata pensiunan kolonel Amerika itu.
“Seluruh operasi sejak hari pertama difokuskan pada penghancuran pasukan Ukraina. Itu sebagian besar lengkap," imbuh dia, yang dilansir Rabu (16/3/2022).
"Unit-unit Ukraina yang masih aktif benar-benar dikepung, terputus dan terisolasi di berbagai kota besar dan kecil,” kata Macgregor. Itu termasuk sebanyak 60.000 personel di perbatasan dengan Donetsk, yang persediaannya kemungkinan sudah habis sekarang.
Namun, liputan media Barat tentang pertempuran itu mengabaikan kenyataan ini dan melukiskan gambaran militer Rusia yang “tidak kompeten”–menurut beberapa senator AS–karena tidak mengalahkan Kiev hanya dalam beberapa hari.