Pembalasan Berlanjut, Rusia Sanksi 300 Orang Kanada Termasuk PM Trudeau
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia menjatuhkan sanksi terhadap lebih dari 300 orang Kanada , termasuk Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau.
Ini adalah pembalasan lanjutan dari Moskow setelah sebelumnya menjatuhkan sanksi terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan belasan anak buahnya.
Sanksi terhadap ratusan orang Kanada diumumkan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa waktu Moskow. Menurut kementeriaan tersebut, ini adalah pembalasan serupa atas apa yang telah Ottawa kepada Moskow.
Kementerian itu mengatakan permusuhan dari rezim Kanada saat ini sudah keterlaluan.
Selain PM Trudeau, menteri luar negeri dan menteri pertahanan nasional, dan sebagian besar deputi House of Commons dari Parlemen Kanada masuk dalam daftar hitam Rusia.
Mereka yang terkena sanksi dilarang masuk ke wilayah Federasi Rusia. “Elemen pro-Bandera yang agresif di Kanada juga dilarang," bunyi pengumuman kementerian tersebut, merujuk pada kolaborator Nazi era Perang Dunia II Ukraina, Stepan Bandera.
Pasukan Kanada dituduh oleh kelompok-kelompok Yahudi tahun lalu terlibat dalam pelatihan batalyon neo-Nazi di Ukraina. Juga diungkapkan oleh sejumlah media bahwa para pejabat Kanada telah bertemu pada 2018 dengan anggota Batalyon Azov neo-Nazi yang terkenal kejam.
Kementerian Luar Negeri Rusia membela langkah terbaru pemerintah. "Setiap serangan Russofobia, baik itu serangan terhadap misi diplomatik Rusia, penutupan wilayah udara, atau pemutusan hubungan ekonomi bilateral Ottawa yang sebenarnya merugikan kepentingan Kanada, pasti akan menerima keputusan yang tegas dan belum tentu simetris," kata kementerian tersebut, seperti dikutip Russia Today, Rabu (16/3/2022).
Pengumuman sanksi dari Moskow mengikuti deklarasi Kanada yang menjatuhkan sanksi pada 15 pejabat Rusia.
Sanksi Ottawa diumumkan menjelang pidato virtual yang dijadwalkan disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada Parlemen Kanada. Pemimpin Ukraina itu juga berencana menyampaikan pidato serupa di Kongres AS pada hari Rabu waktu setempat.
Mengikuti jejak AS, Kanada telah menutup wilayah udara dan pelabuhannya untuk pesawat dan kapal Rusia, mengirimkan bantuan militer mematikan senilai jutaan dolar ke Ukraina, dan melarang impor minyak dari Rusia, meskipun Kanada tidak benar-benar mengimpor minyak Rusia sejak 2019.
Putaran sanksi terbaru dari Ottawa menambahkan segelintir individu ke daftar ratusan yang sudah ditargetkan sejak awal operasi militer Rusia di Ukraina.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Ini adalah pembalasan lanjutan dari Moskow setelah sebelumnya menjatuhkan sanksi terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan belasan anak buahnya.
Sanksi terhadap ratusan orang Kanada diumumkan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa waktu Moskow. Menurut kementeriaan tersebut, ini adalah pembalasan serupa atas apa yang telah Ottawa kepada Moskow.
Kementerian itu mengatakan permusuhan dari rezim Kanada saat ini sudah keterlaluan.
Selain PM Trudeau, menteri luar negeri dan menteri pertahanan nasional, dan sebagian besar deputi House of Commons dari Parlemen Kanada masuk dalam daftar hitam Rusia.
Mereka yang terkena sanksi dilarang masuk ke wilayah Federasi Rusia. “Elemen pro-Bandera yang agresif di Kanada juga dilarang," bunyi pengumuman kementerian tersebut, merujuk pada kolaborator Nazi era Perang Dunia II Ukraina, Stepan Bandera.
Pasukan Kanada dituduh oleh kelompok-kelompok Yahudi tahun lalu terlibat dalam pelatihan batalyon neo-Nazi di Ukraina. Juga diungkapkan oleh sejumlah media bahwa para pejabat Kanada telah bertemu pada 2018 dengan anggota Batalyon Azov neo-Nazi yang terkenal kejam.
Kementerian Luar Negeri Rusia membela langkah terbaru pemerintah. "Setiap serangan Russofobia, baik itu serangan terhadap misi diplomatik Rusia, penutupan wilayah udara, atau pemutusan hubungan ekonomi bilateral Ottawa yang sebenarnya merugikan kepentingan Kanada, pasti akan menerima keputusan yang tegas dan belum tentu simetris," kata kementerian tersebut, seperti dikutip Russia Today, Rabu (16/3/2022).
Pengumuman sanksi dari Moskow mengikuti deklarasi Kanada yang menjatuhkan sanksi pada 15 pejabat Rusia.
Sanksi Ottawa diumumkan menjelang pidato virtual yang dijadwalkan disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada Parlemen Kanada. Pemimpin Ukraina itu juga berencana menyampaikan pidato serupa di Kongres AS pada hari Rabu waktu setempat.
Mengikuti jejak AS, Kanada telah menutup wilayah udara dan pelabuhannya untuk pesawat dan kapal Rusia, mengirimkan bantuan militer mematikan senilai jutaan dolar ke Ukraina, dan melarang impor minyak dari Rusia, meskipun Kanada tidak benar-benar mengimpor minyak Rusia sejak 2019.
Putaran sanksi terbaru dari Ottawa menambahkan segelintir individu ke daftar ratusan yang sudah ditargetkan sejak awal operasi militer Rusia di Ukraina.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(min)