Rusia Kirim Ancaman Mengerikan ke Tentara Bayaran Asing di Ukraina

Selasa, 15 Maret 2022 - 06:56 WIB
loading...
Rusia Kirim Ancaman...
Tentara bayaran asing banyak berdatangan ke Ukraina. Foto/atalayar
A A A
MOSKOW - Pemerintah Barat yang mendorong warganya untuk mendaftar di Ukraina akan bertanggung jawab atas kematian mereka.

Pesan mengerikan itu diungkapkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pada Senin (14/3/2022). Kremlin bersumpah melanjutkan serangan seperti yang menghancurkan pangkalan Yavorov dan tidak menunjukkan belas kasihan kepada para tentara bayaran.

"Semua lokasi tentara bayaran asing di Ukraina diketahui oleh kami," ungkap juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov dalam pernyataan, Senin.



"Saya ingin memperingatkan Anda lagi, tidak akan ada belas kasihan bagi tentara bayaran, di mana pun mereka berada di wilayah Ukraina," tegas dia.



Konashenkov mengatakan sejumlah pemerintah Barat telah mendorong warganya berperang melawan pasukan Rusia sebagai tentara bayaran.



"Semua tanggung jawab lebih lanjut atas kematian warga asing kategori ini di Ukraina terletak semata-mata pada kepemimpinan negara-negara ini," papar dia.

“Serangan yang ditargetkan akan berlanjut,” ungkap Konashenkov, secara khusus mengacu pada serangan rudal jelajah pada Minggu di pangkalan militer di Yavorov dan Starichi di dekatnya di Ukraina barat.

Menurut Moskow, salvo rudal menghancurkan fasilitas yang digunakan "Legiun Internasional Ukraina" dan menewaskan "hingga 180 pejuang asing."



Para pejabat Kiev mengatakan bahwa 35 orang tewas dan 130 terluka dalam serangan terhadap Pusat Internasional untuk Penjagaan Perdamaian dan Keamanan, nama resmi pangkalan militer di dekat Yavorov.

Pangkalan itu telah digunakan selama bertahun-tahun oleh personel NATO untuk melatih pasukan Ukraina.

Sementara pihak berwenang Ukraina bersikeras tidak ada pejuang asing yang tewas dalam serangan itu, beberapa media Inggris telah melaporkan bahwa tiga mantan pasukan khusus Inggris tewas di Yavorov, dan "lebih banyak lagi yang tewas di dalam lokasi daripada yang diklaim."

Laporan ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh London. Sementara itu, Washington bersikeras tidak ada “pasukan, kontraktor, atau pekerja pemerintah sipil AS” yang hadir di Yavorov.

Moskow mengirim pasukan ke Ukraina bulan lalu, mengutip tujuh tahun kegagalan Kiev menerapkan ketentuan perjanjian Minsk dan berdamai dengan wilayah Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri.

Rusia telah mengakui dua republik Donbass sebagai negara merdeka hanya beberapa hari sebelumnya. Kiev menuduh Moskow melakukan serangan yang tidak beralasan.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1256 seconds (0.1#10.140)