Denis Kireev, Negosiator Ukraina yang Ditembak Mati karena Diduga Agen Ganda
loading...
A
A
A
Sebuah pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan: "Selama pelaksanaan tugas khusus, tiga mata-mata tewas-karyawan Direktorat Intelijen Utama Kementerian Dalam Negeri."
"Nasib Alexei Ivanovich, Chibineev Valery Viktorovich, Denis Borisovich Kireev. Mereka tewas membela Ukraina, dan pangkat mereka membawa kita lebih dekat ke kemenangan!" imbuh kementerian tersebut.
"Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban."
"Pahlawan tidak mati! Mereka hidup selama kita mengingat mereka! Kemuliaan bagi Ukraina! Kemuliaan bagi para pahlawan!" lanjut kementerian tersebut seperti dikutip The Mirror, Senin (7/3/2022)
Surat kabar Rusia, Pravda, melaporkan bahwa konservasi telepon membuktikan bahwa Kireev adalah mata-mata, di mana sumber yang dikutip mengatakan: "Dia adalah seorang agen. Anda sendiri tahu mengapa agen dibunuh."
Rusia, yang dipimpin Presiden Vladimir Putin, meluncurkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Saat ini, invasi telah memasuki hari ke-12.
Moskow menolak narasi bahwa apa yang dilakukannya di Ukraina sebagai invasi melainkan operasi militer khusus untuk membela Donetsk dan Luhansk, dua wilayah di Ukraina timur yang telah diakui Putin sebagai negara merdeka.
"Nasib Alexei Ivanovich, Chibineev Valery Viktorovich, Denis Borisovich Kireev. Mereka tewas membela Ukraina, dan pangkat mereka membawa kita lebih dekat ke kemenangan!" imbuh kementerian tersebut.
"Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban."
"Pahlawan tidak mati! Mereka hidup selama kita mengingat mereka! Kemuliaan bagi Ukraina! Kemuliaan bagi para pahlawan!" lanjut kementerian tersebut seperti dikutip The Mirror, Senin (7/3/2022)
Surat kabar Rusia, Pravda, melaporkan bahwa konservasi telepon membuktikan bahwa Kireev adalah mata-mata, di mana sumber yang dikutip mengatakan: "Dia adalah seorang agen. Anda sendiri tahu mengapa agen dibunuh."
Rusia, yang dipimpin Presiden Vladimir Putin, meluncurkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Saat ini, invasi telah memasuki hari ke-12.
Moskow menolak narasi bahwa apa yang dilakukannya di Ukraina sebagai invasi melainkan operasi militer khusus untuk membela Donetsk dan Luhansk, dua wilayah di Ukraina timur yang telah diakui Putin sebagai negara merdeka.
(min)